Suara.com - Dua puluh sembilan juta penduduk Inggris, hari Kamis (7/5/2015), memberikan suaranya dalam pemilihan umum negeri tersebut. Pemilu kali ini dipandang berpotensi mengarah pada terbentuknya pemerintahan yang lemah, lantaran terlalu ketatnya persaingan di antara partai-partai papan atas yang berkompetisi.
Hasil jajak pendapat terakhir sebelum pemilu digelar menunjukkan, Partai Konservatif pimpinan Perdana Menteri David Cameron dan Partai Buruh yang diketuai Ed Miliband bersaing ketat. Hal itu memunculkan kekhawatiran baru bahwa tak ada satupun pihak yang memenangkan cukup banyak kursi mayoritas di parlemen.
"Pemilu ini bakal jadi yang paling ketat yang pernah kita lihat," kata Miliband kepada pendukungnya di Pendle, Inggris bagian utara.
Sementara itu, Perdana Menteri petahana, David Cameron mengklaim hanya Partai Konservatif pimpinannya yang mampu membentuk pemerintahan kuat dan stabil.
"Pilihan yang lain hanya akan berujung pada kekacauan," kata Cameron.
Partai Konservatif menekankan visi dan misinya untuk perbaikan ekonomi, perluasan lapangan kerja, pengurangan pajak pendapatan. Di lain pihak, Partai Buruh berjanji akan mengurangi defisit anggaran setiap tahun, menaikkan pajak penghasilan maksimal 1 persen, memperjuangkan kepentingan keluarga pekerja kelas menengah, serta mengoptimalkan Jaminan Kesehatan Nasional (NHS).
Jika tak ada satupun partai yang meraup kursi mayoritas di parlemen, maka akan ada pembicaraan lebih lanjut pada hari Jumat (8/5/2015). Nantinya, partai-partai kecil akan terlibat dan memungkinkan terbentuknya koalisi-koalisi.
Namun, itu bukanlah hal baru. Sebab, selama lima tahun terakhir, pemerintahan Perdana Menteri David Cameron juga terbentuk atas koalisi dengan Partai Liberal Demokrat.
Kerajaan yang terpecah-belah
Tiga di antara tujuh badan penyelenggara poling pemilu menunjukkan bahwa kedua partai terkuat itu bakal sama kuat. Tiga poling menunjukkan Partai Konservatif unggul 1 persen, sementara satu poling lainnya menunjukkan Partai Buruh unggul dua persen.
Badan poling terkemuka Peter Kellner dari YouGov memprediksi Partai Konservatif bakal merebut 284 kursi, Partai Buruh 263 kursi, Partai Nasionalis Skotlandia (SNP) 48 kursi, Partai Liberal Demokrat 31 kursi, Partai Kemerdekaan Inggris anti-Uni Eropa 2 kursi, Partai Hijau satu kursi, serta Partai Wales dan Irlandia Utara 21 kursi.
Jika poling tersebut terbukti, maka Partai Konservatif dan Partai Buruh akan sama-sama membutuhkan dukungan dari paling tidak dua partai kecil agar bisa memiliki suara mayoritas di parlemen. Ini diperkirakan bakal menjadi sulit buat Partai Konservatif. Pasalnya, partai SNP sudah jauh-jauh hari menyatakan tidak mungkin mendukung partai pimpinan David Cameron tersebut.
Jika pemerintahan kuat tidak bisa terbentuk, maka Inggris akan mengalami ketidakstabilan politik. Tak menutup kemungkinan, malah bisa digelar pemilu ulang. (Reuters)
Berita Terkait
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Stanley Matthews: Peraih Ballon dOr Pertama yang Bermain hingga Usia 50 Tahun
-
Jordi Amat Tak Sabar Bela Timnas Indonesia Hadapi Arab Saudi
-
Hasil BRI Super League: Persib Menang Comeback Atas Arema FC
-
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
Terkini
-
Terungkap! Ini Alasan Kemdiktisaintek Alokasikan 50 Persen Anggaran Sekolah Garuda untuk Dana Abadi
-
Bikin 'Sus'! KPU Bantah Ubah Data Gibran, tapi Akui Selidiki Perubahan Tampilan Website
-
Marak Kasus Anak Keracunan MBG, Kepala BPOM Buka Suara: Ini Pembelajaran Bagi Kita
-
Instruksi Bahlil: Kader Golkar Wajib Peka Sosial dan Kawal Program Nasional Tanpa Kompromi
-
Ada 400.000 Lowongan Kerja di Jerman, Pemerintah Push SMK Genjot Skill Bahasa Asing Sejak Kelas 1
-
Wamen Stella Jelaskan Skema Sekolah Garuda: 80 Persen Gratis 20 Persen Berbayar, Prioritas Prestasi!
-
Tiga Kecelakaan dalam Sebulan, TransJakarta Gandeng KNKT Audit Total, Gubernur DKI Turun Tangan
-
Jelang Hari Tani 2025, AGRA Sebut Kebijakan Agraria Pemerintahan Prabowo Hanya Untungkan Elite
-
Gara-gara Tak Dibuatkan Mie Instan, Suami di Cakung Tega Bakar Istri hingga Tewas
-
Mahasiswi IPB Jadi Korban Pengeroyokan Brutal Sekuriti PT TPL, Jaket Almamater Hangus Dibakar