"Ruben ini jika sudah mengurus batu akik sampai lupa waktu, pernah sampai tidur jam tiga dini hari, jadi orangtuanya khawatir," kata Marwiyah.
Belajar Budaya
Ruben merupakan salah seorang peserta pertukaran pelajar yang digagas organisasi internasional The Indonesian Foundation for Intercultural Learning Bina Antarbudaya sejak beberapa tahun lalu.
Ia beserta salah seorang pelajar dari Hong Kong berkesempatan mengeyam pendidikan di SMA Unggulan Negeri 17 Palembang sebagai sekolah yang dipilih Bina Antarbudaya pada tahun ini.
Pada tahun lalu, SMA unggulan ini menerima dua orang pelajar yakni asal Jerman dan Jepang, beserta guru dari Amerika Serikat yang mengikuti program Aminef.
Guru SMAN 17 Palembang, Marwiyah Maya, mengatakan sekolahnya menjadi pusat pelaksanaan program pertukaran pelajar untuk wilayah Sumatera Bagian Selatan (Lampung, Sumsel, Bangka Belitung, Jambi, dan Bengkulu).
"Pelajar yang berminat harus mengikuti tes, begitu juga dengan orangtua angkat yang berminat rumah kediamannya ditempati pelajar dari luar negeri. Setiap tahun, ada puluhan siswa dari provinsi se-Sumbagsel yang datang ke Palembang untuk tes tertulis, tes wawancara, dan tes bakat dan minat dan lolos untuk studi di negara-negara Eropa," kata dia.
Ia mengamati terdapat dampak positif atas keberadaan siswa asing di sekolahnya. Selain memperlancar berbahasa Inggris, juga membuat para siswa memahami perbedaan budaya antara Indonesia dengan negara-negara lain.
"Seperti Ruben, ia berasal dari Jerman dan sangat disiplin sekali. Anak-anak jadi terpengaruh positif atas perilakunya itu, selain itu kini mereka lebih percaya diri ketika berkomunikasi dengan bahasa Inggris meski Ruben sendiri tidak begitu lancar karena biasa berbahasa Jerman," kata dia.
Ia mengatakan, SMAN 17 merasa beruntung atas kehadiran program pertukaran pelajar ini apalagi pelajar yang dikirim memiliki tingkah laku yang sopan.
"Anaknya pintar dan tidak sombong, dan sangat cepat beradaptasi. Ini menjadi motivasi sendiri bagi siswa," kata dia.
Sementara, Ruben mengaku sangat terkesan dengan budaya masyarakat Kota Palembang yang berbicara sangat lugas dalam menyampaikan pendapat.
"Mungkin di Jerman jika bicara seperti orang Palembang ini maka akan dianggap kasar, tapi sejatinya tidak begitu. Selain itu, ada budaya yang saya suka, seperti memanggil tidak dengan langsung menyebut nama untuk orang yang lebih tua, serta mencium tangan," kata putra dokter bedah asal Jerman ini.
Meski harus merelakan hilang satu tahun masa pendidikan karena ketika kembali ke Jerman harus kembali mengulang kelas XI, tapi Ruben mengaku sangat menyukai program.
"Jika bukan karena kangen dengan orangtua di Jerman, karena tidak pernah pulang, sejujurnya saya ingin tinggal lebih lama di Indonesia karena alamnya bagus sekali dan makanannya sangat enak," kata dia. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- 7 Rekomendasi Lipstik Mengandung SPF untuk Menutupi Bibir Hitam, Cocok Dipakai Sehari-hari
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Lipstik Halal dan Wudhu Friendly yang Aman Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
Pilihan
-
Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
-
Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
-
Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
-
Pabrik Sepatu Merek Nike di Tangerang PHK 2.804 Karyawan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
Terkini
-
Mengapa Jakarta Selatan Kembali Terendam? Ini Penyebab 27 RT Alami Banjir Parah
-
Korupsi Pertamina Makin Panas: Pejabat Internal Hingga Direktur Perusahaan Jepang Diinterogasi
-
Mengapa Kemensos Gelontorkan Rp4 Miliar ke Semarang? Ini Penjelasan Gus Ipul soal Banjir Besar
-
Soal Progres Mobil Nasional, Istana: Sabar Dulu, Biar Ada Kejutan
-
Kenapa Pohon Tua di Jakarta Masih Jadi Ancaman Nyawa Saat Musim Hujan?
-
Tiba di Korea Selatan, Ini Agenda Presiden Prabowo di KTT APEC 2025
-
Wakapolri Ungkap Langkah Pembenahan Polri: Aktifkan Pamapta dan Modernisasi Pelayanan SPKT
-
Pernah Jadi Korban, Pramono Anung Desak Perbaikan Mesin Tap Transjakarta Bermasalah
-
Skandal Whoosh Memanas: KPK Konfirmasi Penyelidikan Korupsi, Petinggi KCIC akan Dipanggil
-
Formappi Nilai Proses Etik Lima Anggota DPR Nonaktif Jadi Ujian Independensi MKD