Suara.com - Adanya dugaan kriminalisasi terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), membuat mahasiswa Universitas Trisakti menyatakan siap turun ke jalan, dalam rangka untuk terus mengawal penegakan supremasi hukum.
Presiden Mahasiswa Universitas Trisakti, Muhammad Puri Andamas mengatakan, sikap mahasiswa dalam pemberantasan korupsi sudah termasuk dalam tuntutan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk terus konsisten menjalankan reformasi yang telah bergulir selama 17 tahun.
"Jadi kami tetap mengawal terus tentang pemberantasan korupsi. Itu juga kan tuntutan tentang reformasi, KKN dan supremasi hukum. Apabila telah melanggar dari koridor hukum, kami siap turun aksi," tegas Puri, saat menggelar aksi damai di arena Car Free Day (CFD) di Bunderan HI, Thamrin, Jakarta Pusat, Minggu (10/05/2015).
Dalam aksinya kali ini, para mahasiswa Trisakti mereka mendesak Presiden Jokowi untuk segera mengeluarkan Keppres yang berisi pendirian pengadilan ad hoc untuk menuntaskan kasus 12 Mei 1998 dan kasus-kasus pelanggaran HAM lainnya. Selain itu, para mahasiswa juga menuntut pemerintah untuk menetapkan 12 Mei sebagai Hari Reformasi.
"Hal yang pertama, kami menuntut Presiden untuk mengeluarkan Keppres tentang peradilan ad hoc. Yang kedua, kami terus menuntut 12 Mei sebagai Hari Reformasi," ungkap Wakil Presiden Mahasiswa Universitas Trisakti, Jiwa Zhaqi Adiguna, kepada Suara.com.
Menurut Jiwa, kerusuhan Mei '98 merupakan tragedi nasional yang telah meluluhlantakkan kemanusiaan, sekaligus juga martabat bangsa dan negara. Ironisnya, kata dia, sampai hari ini aktor intelektual di balik kerusuhan tersebut belum bisa diadili. Untuk itu, pemerintah diminta segera mengungkap pelaku-pelaku yang bertanggung jawab atas pelanggaran HAM tersebut.
"Yang ketiga, (kami) menuntut pertanggungjawaban pemerintah atas kejadian 12 Mei 1998. Yang keempat, juga menuntut kesejahteraan bagi korban, dan kelima, mahasiswa Trisakti siap mengawal reformasi sampai kapan pun," sambung Jiwa.
Menurutnya pula, mereka sengaja memanfaatkan arena CFD ini untuk mensosialisasikan peringatan 12 Mei kepada masyarakat.
"Untuk mengingatkan kembali ke masyarakat, bahwa 17 tahun reformasi itu ada tragedi 12 Mei '98, meninggalnya abang-abang kami, pahlawan reformasi dari Trisakti. Jadi ada beberapa tuntutan dari kami pada saat turun aksi. Dan untuk kampanye pun kami selalu membawa tuntutan itu," paparnya.
Dalam aksi kali ini, para mahasiswa juga meminta tanda tangan masyarakat untuk menggalang dukungan. Sementara selanjutnya, para mahasiswa Trisakti ini juga sudah berencana akan menggelar aksi di depan Istana Negara pada 12 Mei mendatang.
"Ini aksi damai, memperingati hari 12 Mei 1998. Aksi damai ini untuk menarik simpati masyarakat untuk mendukung gerakan kami," tandas Jiwa.
Berita Terkait
-
Kasus Deforestasi PT Mayawana, Kepala Adat Dayak Penjaga Hutan di Kalbar Dijadikan Tersangka
-
Penembakan Petani di Bengkulu: Polisi Preteli Pasal Pembunuhan dan Dugaan Suap Miras
-
1.131 Aktivis Dikriminalisasi, ICEL dan Koalisi Sipil Desak Kapolri Terbitkan Perkap Anti-SLAPP
-
DPR Apresiasi Rehabilitasi Guru Luwu Utara, Minta Pemerintah Ganti Biaya Hukum
-
Pulihkan Nama Baik, Presiden Prabowo Beri Rehabilitasi Dua Guru Korban Kriminalisasi Asal Luwu Utara
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Mobil Bekas yang Lebih Murah dari Innova dan Fitur Lebih Mewah
Pilihan
-
In This Economy: Banyolan Gen Z Hadapi Anomali Biaya Hidup di Sepanjang 2025
-
Ramalan Menkeu Purbaya soal IHSG Tembus 9.000 di Akhir Tahun Gagal Total
-
Tor Monitor! Ini Daftar Saham IPO Paling Gacor di 2025
-
Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
Terkini
-
Gus Ipul Pastikan BLTS Rp900 Ribu Jangkau Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Diguyur Hujan, Massa Tetap Padati Bundaran HI di Malam Tahun Baru 2026
-
Belasan Nyawa Melayang di Galangan Kapal PT ASL Shipyard: Kelalaian atau Musibah?
-
Kawasan Malioboro Steril Kendaraan Jelang Tahun Baru 2026, Wisatawan Tumpah Ruah
-
Bantuan Rp15 Ribu per Hari Disiapkan Kemensos untuk Warga Terdampak Bencana
-
Tahun Baru 2026 Tanpa Kembang Api, Polisi Siap Matikan dan Tegur Warga!
-
Prabowo Pilih Habiskan Malam Tahun Baru Bersama Warga Terdampak Bencana di Tapanuli Selatan
-
Jalur Emergency Disiapkan dari Malioboro hingga Titik Nol saat Malam Tahun Baru
-
Wajah Penuh Warna Monas Jelang Malam Tahun Baru 2026
-
Museum dan Rumah Singgah Marsinah Resmi Mulai Dibangun di Nganjuk