Suara.com - Peredaran Narkotika dan Obat Terlarang (Narkoba) di wilayah Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, mulai merembet hingga ke desa-desa yang ada di daerah tersebut.
"Meski Pemerintah Jokowi-JK menindak tegas para pelaku pengedar narkoba bahkan hingga hukuman mati, namun tampaknya belum membuat jera para pengedar narkoba. Buktinya, peredaran narkoba saat ini bahkan makin mengkhawatirkan sebab ternyata bukan hanya di kota besar atau kota kabupaten, bahkan sudah masuk ke desa," kata Camat Tapango, Aco Djalaluddin di Polewali Mandar, Minggu (!7/5/2015).
Menurutnya, kondisi tersebut tentu mencemaskan bagi daerah ini sehingga perlu dilakukan langkah antisipasi agar barang haram itu tak lagi merembes hingga ke wilayah pedesaan.
"Saya bertugas selaku camat telah memasuki usia ke delapan bulan, saya sungguh cemas karena tiap kali ada penggerebekan (narkoba,) dan sering kali saya dapat SMS dari pak kapolres bahwa ada warga saya yang terlibat, ini sungguh memprihatinkan kita semua karena desa-desa juga sudah mulai diserang narkoba," kata Aco Djalaluddin.
Data dari Polsek setempat dalam satu bulan terakhir, terdapat 10 orang warga kecamatan Tapango yang diduga terlibat dalam kasus narkoba.
Terhadap kondisi seperti itu, dia meminta keterlibatan semua pihak untuk mencegah dan menangkal peredaran narkoba.
Ia menyatakan salah satu solusi yang paling ideal untuk memberantas narkoba adalah memperkuat ketahanan keluarga.
"Persoalan narkoba harus dicegah sedini mungkin karena penggunaan barang larangan ini sangat berbahaya bagi kesehatan manusia," katanya.
Camat Aco Djalaluddin mengaku menyambut gembira inisiatif Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Perguruan Tinggi Negeri Unsulbar yang telah membentuk Pos Daya Masyarakat (Pos Daya) percontohan di kecamatan Tapango.
"Pendirian Pos Daya Unsulbar di desa kami ini tentu sangat berharga, kami sangat berharap pos daya itu dapat ikut mencegah dan membangun pemberdayaan masyarakat mencegah narkoba,� kata Camat Aco Djalaluddin.
Pendirian Pos Daya Unsulbar sendiri dilangsungkan di Desa Jambu Malea, Kecamatan Tapango yang dihadiri Rektor Unsulbar Dr. Akhsan Djalaluddin, Kepala LPPM Kadir Paloloang, Dekan FISIP Dr. Burhanuddin, Dekan MIPA Dr. Muhammad Abdi serta para dosen Unsulbar para mahasiswa KKN Unsulbar posko kecamatan Tapango.
Saat menyampaikan presentasenya pada peresmian Pos Daya, Kepala LPPM Kadir Paloloang menjelaskan, Pos Daya dibentuk pihak Unsulbar sebagai bagian dari pengabdian masyarakat sebagai kelanjutan dari program Kuliah Kerja Nyata.
"Jadi setelah KKN untuk gelombang ini selesai, tentu pos daya akan terus berjalan, tujuan utama adalah pemberdayaan masyarakat, insitutusi penting di desa yang pernah ada kita dorong aktiv kembali seperti posyandu, semangat gotong royong kita ingin hadirkan dan aktivkan, jadi ancaman narkoba seperti itu dapat kita cegah sejak awal," kata Kadir.
Sementara itu, Rektor Unsulbar Dr. Akhsan Djalaluddin mengungkapkan sesuai tujuan awal pendirian Pos Daya, pihaknya tentu berharap jalinan kerjasama dan komunikasi antara kampus dan warga dan pemerintah di desa, kecamatan dan kabupaten terus terbina sehingga program pemberdayaan yang diusung Pos Daya dapat tercapai.
Mengenai pencegahan narkoba, Rektor Akhsan Djalaluddin mengaku ikut prihatin dan berjanji kampus akan terlibat aktiv dalam membangun pos ketahanan keluarga untuk mencegah makin meluasnya peredaran narkoba.
"Di Unsulbar terdapat 17 program studi, insya Allah dapat bersinergi untuk mendukung keberdaaan pos daya ini, misalnya untuk pengembangan produksi ternak agar lebih maksimal, kami di Unsulbar siap mengirim dosen peternakan untuk mendampingi petani ternak," ungkap Rektor Akhsan.
Pos Daya Unsulbar itu sendiri merupakan bagian dari program kerja LPPM melalui yang diintegrasikan bersamaan dengan kegiatan KKN Unsulbar di 16 desa, 8 kecamatan se provinsi Sulawesi Barat. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga
-
Anjing Pelacak K-9 Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Sibolga-Padangsidimpuan
-
Ibu-Ibu Korban Bencana Sumatra Masih Syok Tak Percaya Rumah Hilang, Apa Langkah Mendesak Pemerintah?
-
Eks Wakapolri Cium Aroma Kriminalisasi Roy Suryo Cs di Kasus Ijazah Jokowi: Tak Cukup Dilihat
-
Nasib 2 Anak Pengedar Narkoba di Jakbar: Ditangkap Polisi, 'Dilepas' Gara-gara Jaksa Libur
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak
-
Warga Bener Meriah di Aceh Alami Trauma Hujan Pascabanjir Bandang
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres