Suara.com - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Din Syamsuddin, menyatakan bahwa perbedaan paham tentang awal masuk Ramadan dan Syawal merupakan sesuatu yang masuk dalam wilayah toleransi sehingga tidak perlu dibesar-besarkan dan diperdebatkan.
"Menteri Agama telah saya terima di Muhammadiyah dan sudah bertemu juga dengan Ulama Nahdatul Ulama. Masih ada perbedaan pemahaman antara ahli hisab dan ahli rukyat. Masih tidak ketemu, makanya ini masuk wilayah tasamuf atau toleransi yang tak perlu dibesar-besarkan," katanya usai pengukuhan pengurus MUI Riau di Pekanbaru, Senin (18/5) malam.
Dua perbedaan itu adalah yang satu rukyat menentukannya harus melihat dengan mata kepala dulu atau istilahnya meyakini sesuatu dengan melihat. Sedangkan hisab dengan perhitungan akal pikiran yang meyakini dengan mengetahui walaupun tidak melihat.
Dijelaskannya bahwa menentukan awal Syawal ini bukanlah perkara main-main karena harus ada dalilnya. Oleh karena itu, ini adalah masalah ibadah yang dilakukan sesuai dengan keinginan masing-masing.
"Kalau dalam Al-Quran dikatakan bahwa apabila kamu yakin bulan datang, maka berpuasalah. Yang penting berpuasalah dan ber-Idul Fitrilah. Ini masalah ibadah, tidak seperti 12 Rabiul Awal atau 27 Rajjab yang tak perlu pakai rukyat dan sidang isbath," ulasnya.
Meskipun begitu, seperti diketahui untuk tahun ini sampai dengan tahun 2022 tidak akan adalagi perbedaaan awal Ramadan dan Syawal antara hisab dan rukyat. Hal itu dikarenakan ketinggian bulan setelah konjungsi saat matahari terbenam itu tinggi.
"Ahli hisab otomatis sudah hilal dan ahli rukyat kemungkinan sudah dapat melihat hilal," tambahnya.
Untuk itu, Menag RI sudah mengusulkan penyatuan kalender Islam tahunan 1 Muharam sampai 29 Zulhijjah. Hal itu membuat mudah mengetahui tanggal Ramadhan sehinga tidak perlu lagi sidang isbath.
Din Syamsuddin sebagai Ketua PP Muhammadiyah juga telah mengumumkan awal puasa nanti adalah 18 Juni. Kemudian awal Syawal atau Hari Raya Idul Fitri pada 17 Juli. (Antara)
Berita Terkait
-
Ramadan 2026 Tinggal Berapa Hari Lagi? Cek Hitung Mundurnya di Sini
-
Berapa Hari Lagi Puasa Ramadan 2026? Ini Perhitungannya
-
Soal Fatwa MUI Rumah dan Sembako Tak Boleh Dipajaki, DPR Siap Tanya Menkeu: Sudah Jadi Masukan?
-
Respons Fatwa MUI, Rano Karno: Aneh Memang, Sudah Bayar Pajak Tanah Bangun Bayar Lagi
-
MUI Tetapkan Fatwa Pajak Berkeadilan, DJP Kemenkeu: Nanti Coba Kami Tabayyun
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Mendagri Bersama Menteri PKP Resmikan Pembangunan Hunian Tetap Korban Bencana di Tapanuli Tengah
-
Percepat Pemulihan Pascabencana, Mendagri Instruksikan Pendataan Hunian Rusak di Tapanuli Utara
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh