Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan jumlah pegawai negeri sipil di Ibu Kota sudah terlalu banyak, yakni mencapai 72 ribu orang. Menurut Basuki yang akrab disapa Ahok, idealnya untuk Jakarta hanya 35 ribu PNS.
"Kalau dihitung kasarnya ada 72 ribu. Mungkin 35 ribu cukup," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (18/5/2015) malam.
Ahok menggambarkan betapa "mubazirnya" jumlah PNS. Kata dia, mestinya Pelayanan Terpadu Satu Pintu tidak perlu ada apabila pelayan yang diberitakan aparat kelurahan dan kecamatan sudah baik.
"Kalau orang kelurahan bisa berfungsi kaya PTSP, perlu gak orang PTSP sebetulnya? (Enggak) berarti buang setengah tuh PNS di DKI," katanya
Karena sudah kebanyakan, kata Ahok, pemerintah tidak akan menambah lagi PNS baru secara besar-besaran sekaligus pelan-pelan mengurangi jumlahnya karena akan banyak pegawai yang memasuki masa pensiun.
"Ya gak usah terima (PNS lagi kita) pensiun dulu saja pelan-pelan," kata dia.
Ahok memiliki ide agar pemerintah Jakarta menambah pekerja harian lepas.
"Rumah sakit semua kontrak, jadi buat apa ada PNS terlalu banyak kalau dia juga gak mau kerja di lapangan," kata Ahok.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
Terkini
-
Lolos Hukuman MKD, Uya Kuya dan Adies Kadir Baru Bisa Aktif Lagi di DPR Tergantung Ini!
-
Viral! Pasangan Pembuangan Bayi di Ciamis Dinikahkan di Kantor Polisi: Biar Bisa Rawat Anak Bersama?
-
Ditugasi Prabowo Berkantor di Papua, Gibran Tak Merasa Diasingkan: Itu Tidak Benar!
-
Sumpah SF Hariyanto: Saya Bukan Pelapor Kasus Gubernur Riau, Kami Sedang Ngopi Saat KPK Datang
-
DPR Batasi Delegasi Buruh, Komisi IX Absen: Ada Apa di Balik Audiensi Kenaika
-
Jusuf Kalla Ngamuk di Makassar: Tanah Saya Dirampok Mafia, Ini Ciri Khas Lippo!
-
'Acak-acak' Sarang Narkoba di Kampung Bahari Jakut, Kos-kosan Oranye jadi Target BNN, Mengapa?
-
Media Asing Soroti Progres IKN, Kekhawatiran soal Lingkungan dan Demokrasi Jadi Perhatian Utama
-
Sandi 'Tujuh Batang' dan Titah 'Satu Matahari' yang Menjerat Gubernur Riau dalam OTT KPK
-
Rumah Hakim Kasus Korupsi Rp231 M Dibakar, Komisi III DPR: Ini Kejahatan Terencana