Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengumumkan sembilan nama untuk menjadi Panitia Seleksi (Pansel) Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dari sembilan nama yang dipilih Jokowi, semuanya adalah perempuan.
Terkait hal tersebut, aktivis '98, Henrik Sirait, menyambut baik apa yang diputuskan Jokowi, dengan mempercayai kaum perempuan untuk bisa jadi Pansel Capim KPK. Menurutnya, langkah yang diambil mantan Wali Kota Solo itu adalah terobosan baru.
"Presiden Jokowi memang membawa nafas perubahan. Pagi ini kita sudah mendengar komitmen Presiden tentang pembentukan Pansel KPK, yang semuanya diisi oleh para perempuan berintegritas," ungkap Henrik selaku Ketua Panitia Peringatan 17 Tahun Reformasi, saat memberikan orasi di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, Kamis (21/05/2015).
Seperti diketahui, sembilan anggota pansel yang dipilih oleh Presiden, seluruhnya adalah perempuan. Kesembilan nama yang terpilih sebagai Pansel KPK itu, masing-masing yakni ahli ekonomi keuangan dan moneter Destry Damayanti, pakar hukum tata negara Enny Nurbaningsih, pakar hukum pidana Harkristuti Harkrisnowo, ahli informasi teknologi dan manajemen Betti S Alisjahbana, juga pakar hukum pidana ekonomi dan pencucian uang Yenty Garnasih. Selain itu juga ada ahli psikologi SDM dan pendidikan Supra Wimbarti, ahli tata negara pemerintahan Natalia Subagyo, ahli sosiologi korupsi dan modal sosial Meuthia Genie Rochman, serta ahli hukum Diani Sadiawati.
Berita Terkait
-
Komnas Perempuan: Situasi HAM di Papua Bukan Membaik, Justru Makin Memburuk
-
Menopause Bukan Akhir, tapi Transisi yang Butuh Dukungan
-
Kecemasan Kolektif Perempuan dan Beban Keamanan yang Tak Diakui
-
Peer Preasure dan Norma Feminitas: Ketika Bullying Halus Menyasar Perempuan
-
Perempuan Usai Career Break: Ingin Kembali Bekerja, Tapi Peluangnya Masih Terbatas
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
Terkini
-
Cerita Polisi Bongkar Kedok Klinik Aborsi di Apartemen Basura Jaktim, Janin Dibuang di Wastafel
-
Telepon Terakhir Anak 9 Tahun: Apa Pemicu Pembunuhan Sadis di Rumah Mewah Cilegon?
-
Pramono Sebut UMP Jakarta 2026 Naik, Janji Jadi Juri Adil Bagi Buruh dan Pengusaha
-
Polda Metro Bongkar Bisnis Aborsi Ilegal Modus Klinik Online: Layani 361 Pasien, Omzet Rp2,6 Miliar
-
Beda dengan SBY saat Tsunami Aceh, Butuh Nyali Besar Presiden Tetapkan Status Bencana Nasional
-
Kronologi Pembunuhan Bocah 9 Tahun di Cilegon, Telepon Panik Jadi Awal Tragedi Maut
-
Gubernur Bobby Nasution Serahkan Bantuan KORPRI Sumut Rp2 Miliar untuk Korban Bencana
-
Gubernur Bobby Nasution Siapkan Lahan Pembangunan 1.000 Rumah untuk Korban Bencana
-
Misteri Kematian Bocah 9 Tahun di Cilegon, Polisi Periksa Maraton 8 Saksi
-
Rencana Sawit di Papua Dikritik, Prabowo Dinilai Siapkan Bencana Ekologis Baru