Ilustrasi ijazah (shutterstock)
Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia menegaskan tidak akan tebang pilih dalam menindak orang yang menggunakan ijazah palsu, baik dari kalangan masyarakat sipil, pejabat negara, bahkan perwira tinggi Polri.
"Siapapun itu, nanti apabila ada laporan akan kami telusuri dan selidiki," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Humas Polri Brigadir Jenderal Agus Rianto di Bareskrim Polri, Senin (25/5/2015).
Namun, kata Agus, sampai saat ini Bareskrim atau kepolisian daerah belum menerima laporan adanya petinggi Polri level jenderal yang berijazah aspal.
"Sampai sekarang laporan terkait itu (ijazah palsu perwira polri) kami belum terima. Di Polda Metro Jaya juga belum ada laporan," ujarnya.
Kepada anggota masyarakat yang merasa dirugikan oleh ijazah palsu diimbau untuk melapor ke polisi.
"Kami harap mereka yang merasa dirugikan oleh pihak yang mengeluarkan ijazah, segera melapor ke kepolisian. Kami tetap berkoordinasi dengan Kementerian terkait kalau ada data itu," katanya.
Sebelumnya, Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir menyatakan akan menindaktegas mafia jual beli ijazah palsu yang diduga dilakukan STIE Adhy Niaga dan Berkley University.
"Saya segera tindak tegas mafia jual beli ijazah itu, karena praktik yang mereka lakukan sangat merugikan masyarakat," kata Nasir, Kamis (21/5/2015).
Nasir prihatin dengan adanya praktik jual beli ijazah sarjana aspal.
"Banyak Jenderal-jenderal yang kuliah dan lulus dari kampus Berkley University. Termasuk para pejabat negara dan politisi yang memiliki ijazah dari universitas ini," katanya.
"Siapapun itu, nanti apabila ada laporan akan kami telusuri dan selidiki," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Humas Polri Brigadir Jenderal Agus Rianto di Bareskrim Polri, Senin (25/5/2015).
Namun, kata Agus, sampai saat ini Bareskrim atau kepolisian daerah belum menerima laporan adanya petinggi Polri level jenderal yang berijazah aspal.
"Sampai sekarang laporan terkait itu (ijazah palsu perwira polri) kami belum terima. Di Polda Metro Jaya juga belum ada laporan," ujarnya.
Kepada anggota masyarakat yang merasa dirugikan oleh ijazah palsu diimbau untuk melapor ke polisi.
"Kami harap mereka yang merasa dirugikan oleh pihak yang mengeluarkan ijazah, segera melapor ke kepolisian. Kami tetap berkoordinasi dengan Kementerian terkait kalau ada data itu," katanya.
Sebelumnya, Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir menyatakan akan menindaktegas mafia jual beli ijazah palsu yang diduga dilakukan STIE Adhy Niaga dan Berkley University.
"Saya segera tindak tegas mafia jual beli ijazah itu, karena praktik yang mereka lakukan sangat merugikan masyarakat," kata Nasir, Kamis (21/5/2015).
Nasir prihatin dengan adanya praktik jual beli ijazah sarjana aspal.
"Banyak Jenderal-jenderal yang kuliah dan lulus dari kampus Berkley University. Termasuk para pejabat negara dan politisi yang memiliki ijazah dari universitas ini," katanya.
Tag
Komentar
Berita Terkait
-
Buku "Jokowi's White Paper" Ditelanjangi Polisi: Cuma Asumsi, Bukan Karya Ilmiah
-
Polisi Tantang Balik Roy Suryo dkk di Kasus Ijazah Jokowi: Silakan Ajukan Praperadilan!
-
Kubu Roy Suryo Ungkap Detik-detik 'Penyusup' Kepergok Masuk Ruang Gelar Perkara Kasus Ijazah Jokowi
-
Belajar dari Kasus Jokowi, Kenali Ciri-ciri Ijazah Asli Biar Nggak Dituduh Palsu
-
Kagetnya Roy Suryo Usai Lihat LP di Polda Metro Jaya: Ternyata Jokowi Dalang Pelapor
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
Terkini
-
Insight Seedbacklink Summit 2026: Marketing Harus Data-Driven, Efisien, dan Kontekstual
-
WALHI Desak Pencabutan Izin Korporasi Pemicu Bencana Ekologis di Lanskap Batang Toru
-
Pilih Fokus Kawal Pemerintahan Prabowo, PKS Belum Tentukan Sikap Soal Pilkada via DPRD
-
Mahfud MD Soroti Rekrutmen dan Promosi Polri, Ada Ketimpangan Kenaikan Pangkat
-
Melaju Kencang di Tikungan Tajam, 7 Fakta Kecelakaan Maut Bus PO Cahaya Trans di Exit Tol Semarang
-
Sentil Pejabat yang 'Flexing', Rocky Gerung Sebut Prabowo Perlu Sosok Jujur untuk Kendalikan Bencana
-
Punya Harta Rp 79 Miliar, Asal-Usul 29 Bidang Tanah Bupati Bekasi Jadi Sorotan
-
Akhir Pelarian Kasidatun HSU: Bantah Tabrak KPK, Diduga Terima Aliran Dana Rp1 Miliar
-
Drama Berakhir di Polda: Erika Carlina Resmi Cabut Laporan terhadap DJ Panda
-
4 Kritik Tajam Dino Patti Djalal ke Menlu Sugiono: Ferrari Kemlu Terancam Mogok