Suara.com - Pakar sekaligus akademisi pendidikan Islam, Azyumardi Azra, meminta kepolisian mengusut tuntas dugaan praktik jual-beli ijazah oleh sejumlah perguruan tinggi swasta (PTS) di Indonesia.
"Kegiatan jual-beli ijazah tersebut harus distop. Pembeli maupun penjualnya harus dihukum dan didenda sesuai dengan undang-undang yang ada," kata Azyumardi menjawab wartawan, di Bekasi, Senin (25/5/2015).
Hal itu disampaikan oleh mantan Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada 1988 tersebut, demi menyikapi dugaan praktik jual-beli ijazah di 16 PTS di Indonesia.
Azyumardi mengatakan, berdasarkan laporan yang diterima masyarakat, saat ini sebanyak 16 perguruan tersebut disinyalir melakukan jual-beli ijazah dan meluluskan mahasiswanya sebelum kegiatan belajar rampung. Menurutnya, pemerintah dalam hal ini Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristek Dikti), harus bisa melakukan pengawasan intensif terhadap keberadaan kampus ilegal.
"Namun, sering kali oknum penjual maupun pembeli ijazah bisa berkelit dari pengawasan yang dilakukan," katanya.
Lebih jauh, Azyumardi juga meminta pihak terkait memperketat izin pendirian perguruan tinggi di tengah masyarakat.
"Perketat pula izin pendirian perguruan tinggi dan pemantauan. Jadi, apabila ada indikasi tidak beres, jangan boleh dibangun. Apabila praktiknya bermasalah, segera beri sanksi yang tegas," paparnya.
Salah satu kampus di Kota Bekasi yakni Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Adhy Niaga, dilaporkan masuk dalam daftar perguruan tinggi yang disinyalir terlibat praktik tersebut. Menristek M Nasir pun sudah sempat mendatangi kampus yang beralamat di Jalan Raya Jenderal Sudirman, Bekasi Barat, itu dan mendapati sejumlah kejanggalan.
Dalam agenda sidak yang berlangsung Kamis (21/5) lalu, Nasir hanya mendapati beberapa mahasiswa yang sedang mengikuti kegiatan belajar, dari total 3.000 mahasiswa yang tercatat di kampus tersebut. [Antara]
Berita Terkait
-
Buku "Jokowi's White Paper" Ditelanjangi Polisi: Cuma Asumsi, Bukan Karya Ilmiah
-
Polisi Tantang Balik Roy Suryo dkk di Kasus Ijazah Jokowi: Silakan Ajukan Praperadilan!
-
Kubu Roy Suryo Ungkap Detik-detik 'Penyusup' Kepergok Masuk Ruang Gelar Perkara Kasus Ijazah Jokowi
-
Belajar dari Kasus Jokowi, Kenali Ciri-ciri Ijazah Asli Biar Nggak Dituduh Palsu
-
Kagetnya Roy Suryo Usai Lihat LP di Polda Metro Jaya: Ternyata Jokowi Dalang Pelapor
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Drama Berakhir di Polda: Erika Carlina Resmi Cabut Laporan terhadap DJ Panda
-
4 Kritik Tajam Dino Patti Djalal ke Menlu Sugiono: Ferrari Kemlu Terancam Mogok
-
Habiburokhman: KUHAP Baru Jadi Terobosan Konstitusional Reformasi Polri
-
Mekanisme Khusus MBG Saat Libur Nataru: Datang ke Sekolah atau Tak Dapat
-
Jelang Natal dan Tahun Baru, Polda Metro Jaya Siagakan 5.044 Personel Gabungan!
-
Walhi Sumut Bongkar Jejak Korporasi di Balik Banjir Tapanuli: Bukan Sekadar Bencana Alam
-
Jelang Nataru, Kapolda Pastikan Pasukan Pengamanan Siaga Total di Stasiun Gambir
-
Tok! Palu MA Kukuhkan Vonis 14 Tahun Pengacara Ronald Tannur, Lisa Rachmat Gagal Total
-
Hunian Sementara untuk Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun, Begini Desainnya
-
Tragedi Tol Krapyak: Kecelakaan Maut Bus PO Cahaya Trans Tewaskan 16 Orang, Disopiri Sopir Cadangan