Suara.com - Tim Forensik Malaysia, dengan menggunakan cangkul dan sekop, hari Selasa (26/5/2015), mulai menggali kuburan massal yang ditemukan di hutan di negeri tersebut. Mereka meyakini, ada 139 mayat di kuburan massal yang diduga sebagai bekas kamp penampungan korban perdagangan manusia tersebut.
Pemerintah Malaysia mengaku masih menyelidiki apakah pejabat departemen kehutanan terlibat dalam sindikat perdagangan manusia. Sindikat tersebut dituding bertanggung jawab atas penemuan ratusan mayat di hutan dekat perbatasan dengan Thailand.
Hutan lebat yang berada di Thailand bagian selatan dan Malaysia bagian utara membantu para pelaku perdagangan manusia melancarkan aksinya. Mereka membawa orang-orang masuk ke Asia Tenggara dengan perahu dari Myanmar. Sebagian besar orang-orang tersebut merupakan warga Muslim Rohingya dan Bangladesh.
Otoritas Malaysia membawa sekelompok jurnalis mendatangi salah satu kamp yang dapat ditempuh satu jam dengan berjalan kaki dari jalan terdekat.
Kepolisian Malaysia, Senin (25/5/2015), mengatakan telah menemukan 139 makam. Di beberapa makam, mereka menemukan lebih dari satu mayat. Makam-makam itu ditemukan tersebar di 28 kamp yang tersebar di sepanjang perbatasan sepanjang 50 kilometer antara Mayalsia dan Thailand.
Joel Millman, juru bicara Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM), dalam keterangan persnya di Jenewa, Swiss, memprediksi, akan ada ratusan lainnya yang ditemukan dalam beberapa hari ke depan. (Reuters)
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
Terkini
-
Polri Akan Terapkan Contraflow di Tol Favorit Selama Libur Nataru! Berikut Titik dan Jadwalnya
-
Pemprov DKI Hibahkan Gedung YLBHI, Pramono Anung: Akses Keadilan Warga Tidak Mampu
-
KPK Akui Tangkap Kajari dan Kasi Intel Kejari HSU Saat OTT di Kalsel, Langsung Dibawa ke Jakarta
-
Buntut Kereta Bandara Tabrak Avanza di Kalideres, Terjadi Penumpukan di Stasiun Rawa Buaya
-
Tabrakan di Kalideres: Avanza Dihantam Kereta Bandara, Penumpang Luka Parah
-
LPSK Ungkap Banyak Tantangan dalam Pelaksanaan Restitusi bagi Korban Tindak Pidana
-
Kick Off Program Quick Win Presiden Prabowo, Menteri Mukhtarudin Lepas 1.035 Pekerja Migran Terampil
-
Kejati Jakarta Tetapkan RAS Tersangka Kasus Klaim Fiktif BPJS Ketenagakerjaan Rp 21,73 Miliar
-
Said Didu Sebut Luhut Lebih Percaya Xi Jinping Ketimbang Prabowo, Sinyal Bahaya bagi Kedaulatan?
-
IACN Endus Bau Tak Sedap di Balik Pinjaman Bupati Nias Utara Rp75 Miliar ke Bank Sumut