Suara.com - Korban tewas gelombang panas di India terus bertambah. Sampai, Kamis (28/5/2015) ini jumlah korban mencapai 1.400 orang, sebelumnya 800 sampai 1.100 orang. Itu korban selama sepekan terakhir.
Cuaca ekstrim itu bahkan mencairkan aspal di jalan-jalan India. Suhu panas di Odisha, salah satu kota di India misalnya. Di sana suhu naik hingga 47 derajat celcius.
Di kawasan selatan India paling banyak menyumbang korban jiwa. Jumlahnya mencapai 1.270 orang. Kawasan itu adalah Telangana dan Andhra Pradesh. Panas di sana mencapai 46,9 derajat celcius. Banyak pengangguran dan tunawisma yang tewas karena tak punya tempat berteduh.
"Panas yang begitu mengerikan, saya tidak keluar siang hari. Saya berendam diri dengan air dingin dan cairan lainnya seharian," kata Prakash Rao, seorang karyawan pensiunan di Kabupaten Krishna seperti dilansir Hindustan Times, Kamis (28/5/2015).
Di Kolkata, panas ekstrim menghalangi produksi batubara. Bahkan pemerintah meminta pekerja untuk berhenti produksi sejenak. Terutama untuk pekerja di siang hari.
Masih dilansir Hindustan Times, jumlah kematian akibat cuaca ekstrim ini meningkat 61 persen dibanding kurun waktu 2004-2013. Selama 10 tahun terakhir ada 9734 orang tewas di seluruh negeri akibat gelombang panas. Andhra Pradesh dan Telangana menjadi penyumbang terbesar. Yaitu sampai 1.723 kematian di antara tahun 2004 sampai 2013.
Sementara akibat cuaca ekstim itu listrik dipadamkan padam hingga 10 jam sehari. Panas juga mengganggu pasokan air pipa di beberapa tempat.
Pihak yang paling terdampak langsung dari pans itu adalah kaum gelandangan di daerah kumuh dan para pekerja jalanan, termasuk pekerja konstruksi atau buruh bangunan.
Salah satunya, Latha. Kepada NDTV dia mengatakan tidak akan mendengar ajuran pemerintah untuk tidak keluar rumah. Jika itu dilakukan, dia tidak bisa mendapatkan uang dan tidak bisa memberi makan keluarganya.
"Kami mendapatkan sekitar Rs250 (USD 3,90) per hari. Jika saya tidak bekerja, bagaimana kami akan bertahan?" dia berkata.
Namun di beberapa kawasan di Telangana, termasuk Hyderabad hujan mulai rutun. Begitu distrik Nellore pada, Rabu (28/5/2015) malam. (Hindustan Times/IBTimes)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 5 Rekomendasi Bedak Cushion Anti Longsor Buat Tutupi Flek Hitam, Cocok Untuk Acara Seharian
- 10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 23 Kode Redeem FC Mobile 6 November: Raih Hadiah Cafu 113, Rank Up Point, dan Player Pack Eksklusif
Pilihan
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
Terkini
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 9 November 2025: Waspada Hujan Lebat di Berbagai Wilayah
-
Polisi Temukan Serbuk Pemicu Ledakan di Rumah Terduga Pelaku Peledakan SMAN 72
-
Densus 88 Terlibat Dalami Motif Terduga Pelaku Peledakan di SMAN 72
-
Blak-blakan Sebut Soeharto Diktator, Cerita 'Ngeri' Putri Gus Dur Dihantui Teror Orba Sejak SMP
-
Sindiran Pedas PDIP usai Jokowi Dukung Soeharto Pahlawan: Sakit Otaknya!
-
Masuk Komisi Reformasi Polri Bentukan Prabowo: Sepak Terjang Idham Azis, Nyalinya Gak Kaleng-kaleng!
-
Menkeu Purbaya Bakal Redenominasi Rupiah, Apa Manfaatnya?
-
Alasan Presiden Mahasiswa UIN A.M. Sangadji Ambon Dukung Soeharto Jadi Pahlawan Nasional
-
Jenguk Korban Ledakan SMAN 72, Mensos Pastikan Biaya Pengobatan Ditanggung Pemerintah
-
Siswa Terduga Kasus Bom Rakitan di SMAN 72 Korban Bullying, Begini Kata Pengamat Teroris