Suara.com - Aparat kepolisian meringkus tersangka pembuat ijazah palsu berinisal AS alias A. Ia diciduk di kawasan Cipayung, Jakarta Timur, pada Jumat (29/5/2015) kemarin.
"Hari ini kita mengungkap kasus pembuat pemalsuan ijazah berinisial AS alias S," kata Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Unggung Cahyono kepada wartawan, Kamis (4/6/2015)
Penangkapan tersangka hasil pengembangan dari dua orang yang diduga menjadi calo pembuatan ijazah palsu di Jalan Raya Pramuka, Matraman, Jakarta Timur.
"Ini pengembangan dari penangkapan yang lalu, dimana dua calo kita tangkap di kawasan Rawamangun," katanya.
Sementara itu, Direskrimum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti mengungkapkan cara kerja para pembuatan ijazah palsu.
"Jika ada yang mau memesan ijazah palsu, tersangka menyuruh memesan melalui rekannya yang berperan sebagai calo yang saat ini masih DPO (daftar pencarian orang)," kata Krishna.
Krishna mengatakan para tersangka merancang ijazah dengan cara memindai ijazah asli beserta hologram secara manual.
"Ada 500-an ijazah mulai dari SMA sampai universitas lengkap dengan transkrip nilainya," katanya.
Adapun harga yang dipatok tersangka dalam pembuatan ijazah palsu berbeda-beda. Mulai dari harga Rp500 ribu hingga jutaan rupiah.
"Tergantung dari pesanan, ada universitas negeri dan universitas swasta juga, ada juga untuk SMA," kata dia.
Selain itu, polisi juga berhasil menyita barang bukti berupa satu buah alat komputer, satu buah alat scanner, satu buah scanner dan beberapa ijazah palsu.
Atas perbuatannya, tersangka dikenakan Pasal 263 KUHP dengan ancaman hukuman enam tahun penjara Jo UU tentang Pendidikan Nomor 2 Tahun 2003 dengan ancaman hukuman di atas lima tahun penjara.
Saat ini, polisi sedang memburu empat tersangka lain yang berperan sebagai calo. Mereka adalah M, E, D, dan F.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
Terkini
-
Digerebek Satpol PP Diduga Sarang Prostitusi, Indekos di Jakbar Bak Hotel: 3 Lantai Diisi 20 Kamar!
-
Usai Siswa Keracunan Massal, DPR Temukan Ribuan SPPG Fiktif: Program MBG Prabowo Memang Bermasalah?
-
RUU Perampasan Aset Mesti Dibahas Hati-hati, Pakar: Jangan untuk Menakut-nakuti Rakyat!
-
Ucapan Rampok Uang Negara Diusut BK, Nasib Wahyudin Moridu Ditentukan Senin Depan!
-
Survei: Mayoritas Ojol di Jabodetabek Pilih Potongan 20 Persen Asal Orderan Banyak!
-
Sambut Putusan MK, Kubu Mariyo: Kemenangan Ini Milik Seluruh Rakyat Papua!
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi