Suara.com - Pengusaha yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri (Kadin) menyatakan isu ijazah palsu yang marak belakangan ini mengganggu pekerja Indonesia untuk menghadapi sistem Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
Ketua KADIN, Suryo Bambang Sulisto prihatin dengan maraknya praktik jual beli ijazah palsu yang terjadi di beberapa universitas. Kata dia, semestinya perguruan tinggi menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas.
"Ini telah menciderai dunia pendidikan di Indonesia. SDM itu menjadi kunci bagi setiap negara untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, tapi ini bisa menghambat," kata Suryo saat ditemui di Menara Kadin, Jakarta Selatan, Kamis (4/6/2015).
Dia mengatakan kasus praktik jual beli ijazah ini bisa saja membuat SDM Indonesia tersingkir dalam persaingan MEA. Sebab kualitas SDM Indonesia akan dipertayakan.
"Soal ijazah palsu, ini sangat memprihatinkan. Kompetitif kita semakin jauh di bawah negara ASEAN di bidang ekonominya. Melihat Malaysia, Thailand, Singapura, Brunei dan Filipina mereka sudah riset dengan betul untuk hadapi MEA," jelasnya.
KADIN mendukung langkah Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi untuk mengejar perguruan tinggi pembuat ijazah palsu. Kemenristekdikti juga harus mengawasi universitas.
"Saya kira memang harus ada upaya penertiban. Kita kan sedih, seakan-akan yang dikejar itu hanya ijazah dari pada kemampuan orang itu sendiri. Maka itu, pemerintah harus meningkatkan pengawasan dan kredibilitas dari perguruan tinggi di Indonesia," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Kampus Salahkan Pemerintah Terkait Peredaran Ijazah Palsu
-
APTISI: Bekal Teori Tak Cukup untuk Mahasiswa Bisa Bekerja
-
Tutup Kampus, Menristekdikti Dikecam Alumnus STIE Adhy Niaga
-
Bila STIE Adhy Niaga Bekasi Tak Lengkapi Syarat, Izin Dicabut
-
Disebut Gunakan Ijazah Palsu, Ini Tanggapan Menpar Arief Yahya
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
Terkini
-
Wahyudin Moridu Ternyata Mabuk saat Ucap 'Mau Rampok Uang Negara', BK DPRD Gorontalo: Langgar Etik!
-
Indonesia di Ambang Amarah: Belajar dari Ledakan di Nepal, Rocky Gerung dan Bivitri Beri Peringatan!
-
Ganggu Masyarakat, Kakorlantas Bekukan Penggunaan Sirene "Tot-tot Wuk-wuk"
-
Angin Segar APBN 2026, Apkasi Lega TKD Bertambah Meski Belum Ideal
-
Digerebek Satpol PP Diduga Sarang Prostitusi, Indekos di Jakbar Bak Hotel: 3 Lantai Diisi 20 Kamar!
-
Usai Siswa Keracunan Massal, DPR Temukan Ribuan SPPG Fiktif: Program MBG Prabowo Memang Bermasalah?
-
RUU Perampasan Aset Mesti Dibahas Hati-hati, Pakar: Jangan untuk Menakut-nakuti Rakyat!
-
Ucapan Rampok Uang Negara Diusut BK, Nasib Wahyudin Moridu Ditentukan Senin Depan!
-
Survei: Mayoritas Ojol di Jabodetabek Pilih Potongan 20 Persen Asal Orderan Banyak!
-
Sambut Putusan MK, Kubu Mariyo: Kemenangan Ini Milik Seluruh Rakyat Papua!