Suara.com - Tim Forensik Rumah Sakit Sanglah Denpasar, Bali sulit mengidentifikasi dugaan Angeline mengalami kekerasan seksual. Sebab jenazah Angeline sudah hancur.
Kepala Instalasi Forensik RS Sanglah, Dudut Rustyadi mengatakan kondisi jenazah bocah 8 tahun itu sudah berusia lebih dari 3 minggu. Selama itu terkubur di halaman belakang rumah ibu angkatnya, Margaret.
"Kami tidak bisa mengidentifikasi kalau ada tanda kekerasan seksual. Pasalnya mayat ini sudah lebih dari tiga minggu. Keadaanya sudah membusuk," kata Dudut setelah mengikuti pra rekonstruksi pembunuhan Angeline di Jalan Sedap Malam, Denpasar, Kamis (11/06/2015).
Hanya saja Tim Forensik bisa dipastikan meninggal akibat benturan di kepala. Sementara jeratan di leher bocah kelas II SD itu tidak menjadi satu penyebab tewasnya Angeline.
"Goresan di leher itu tidak bukan menjadi penyebab utama kematian korban,"paparnya.
Dia juga menjelaskan bahwa pihaknya menemukan lebam di tubuh Angeline. Apabila ditemukan lebam maka sebelum korban meninggal dia sudah dipukuli.
"Tanda lebam itu hanya bisa ketika si korban ini dipukul saat masih hidup. Bukan setelah dia meninggal,"pungkasnya.
Angeline adalah anak perempuan berusia 8 tahun yang sebelumnya dinyatakan hilang sejak Sabtu (16/5/2015). Bahkan pengumuman hilangnya disebar lewat selebaran. Di sana dituliskan keadaan terakhir Angeline hilang mengenakan kaos panjang biru dan sendal jepit kuning.
Namun Angeline ditemukan tewas terkubur di halaman belakang rumahya, Jalan Sedap Malam, Denpasar, Bali. Mayat Angeline ditemukan oleh polisi setelah mendapatkan perhatian dari sejumlah lembaga swadaya masyarakat nasional maupun internasional. Polisi baru menetapkan 1 tersangka, yaitu Agus mantan pembantu ibu angkat Angeline, Margareth. Sementara Margareth sendiri dinyatakan tidak terlibat dalam pembunuhan itu. (Sukiswanti)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf