Angeline [Instagram @happysalma]
Satgas Perlindungan Anak Indonesia menyelenggarakan aksi gerakan 1.000 Lilin untuk anak-anak Indonesia sekaligus mendoakan arwah Angeline (8) yang meninggal dunia secara mengenaskan di rumah orang tua angkat di Jalan Sedap Malam, Denpasar, Bali, Kamis (11/6/2015) malam ini. Aksi tersebut dilaksanakan di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat.
"Saya cuma mau mengajak semua warga yang peduli terhadap perlindungan anak di Indonesia untuk berkumpul dan berdoa untuk Angeline," kata anggota Satgas Perlindungan Anak Dewi Motik Pramono.
Dalam aksi ini, Satgas perlindungan anak menuntut pemerintah memberikan perhatian lebih kepada anak, termasuk untuk masalah anak yang adopsi.
"Ini sangat penting, karena banyak sekali orang yang merasa bersyukur anaknya diadopsi, bahkan dijanjikan sang anak dapat warisan. Namun banyak kasus anak tersebut disia-siakan," ujarnya.
Dewi juga mendesak pemerintah mengetatkan peraturan bagi orang tua yang ingin mengadopsi anak. Tujuannya agar kasus penelantaran dan kekerasan anak dapat dicegah. Dengan demikian, kasus yang menimpa Angeline tak terjadi lagi.
"Aturan adopsi harus diperketat ," katanya.
Dalam kasus yang menimpa Angeline, polisi baru menetapkan seorang tersangka, yaitu Agus. Agus adalah orang yang pernah menjadi pembantu rumah Angeline. Sedangkan ibu angkat Angeline, Margaret, dan dua kakak angkat Angeline sampai saat ini masih diperiksa polisi.
Agus ditetapkan menjadi tersangka oleh Polresta Denpasar pada Rabu (10/06/2015) malam.
Bocah kelas 2-B di SDN 12 Kesiman, Sanur, Denpasar, sebelumnya dilaporkan orang tua angkatnya hilang pada Sabtu (16/5/2015). Bahkan, Margaret sampai memposting foto Angeline, lalu tersebar di media sosial.
Tapi ternyata, jasad Angeline ditemukan dalam kondisi terkubur di halaman belakang rumah, dekat kandang ayam.
Jenazah Margareth ditemukan dalam keadaan tertelungkup memeluk boneka barbie dan dibungkus kain sprei putih.
Dari hasil autopsi RS Sanglah, di lehernya ditemukan bekas jeratan dan banyak sekali tanda kekerasan akibat benda tumpul, bahkan sundutan rokok di tubuh bocah tersebut. Ia juga menjadi korban perbuatan asusila yang dilakukan Agus. Kekerasan yang diterima Angeline diduga sudah berlangsung lama.
"Saya cuma mau mengajak semua warga yang peduli terhadap perlindungan anak di Indonesia untuk berkumpul dan berdoa untuk Angeline," kata anggota Satgas Perlindungan Anak Dewi Motik Pramono.
Dalam aksi ini, Satgas perlindungan anak menuntut pemerintah memberikan perhatian lebih kepada anak, termasuk untuk masalah anak yang adopsi.
"Ini sangat penting, karena banyak sekali orang yang merasa bersyukur anaknya diadopsi, bahkan dijanjikan sang anak dapat warisan. Namun banyak kasus anak tersebut disia-siakan," ujarnya.
Dewi juga mendesak pemerintah mengetatkan peraturan bagi orang tua yang ingin mengadopsi anak. Tujuannya agar kasus penelantaran dan kekerasan anak dapat dicegah. Dengan demikian, kasus yang menimpa Angeline tak terjadi lagi.
"Aturan adopsi harus diperketat ," katanya.
Dalam kasus yang menimpa Angeline, polisi baru menetapkan seorang tersangka, yaitu Agus. Agus adalah orang yang pernah menjadi pembantu rumah Angeline. Sedangkan ibu angkat Angeline, Margaret, dan dua kakak angkat Angeline sampai saat ini masih diperiksa polisi.
Agus ditetapkan menjadi tersangka oleh Polresta Denpasar pada Rabu (10/06/2015) malam.
Bocah kelas 2-B di SDN 12 Kesiman, Sanur, Denpasar, sebelumnya dilaporkan orang tua angkatnya hilang pada Sabtu (16/5/2015). Bahkan, Margaret sampai memposting foto Angeline, lalu tersebar di media sosial.
Tapi ternyata, jasad Angeline ditemukan dalam kondisi terkubur di halaman belakang rumah, dekat kandang ayam.
Jenazah Margareth ditemukan dalam keadaan tertelungkup memeluk boneka barbie dan dibungkus kain sprei putih.
Dari hasil autopsi RS Sanglah, di lehernya ditemukan bekas jeratan dan banyak sekali tanda kekerasan akibat benda tumpul, bahkan sundutan rokok di tubuh bocah tersebut. Ia juga menjadi korban perbuatan asusila yang dilakukan Agus. Kekerasan yang diterima Angeline diduga sudah berlangsung lama.
Tag
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 7 Mobil Bekas di Bawah Rp50 Juta untuk Anak Muda, Desain Timeless Anti Mati Gaya
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah 50 Juta, Irit dan Bandel untuk Harian
- 5 Mobil Mungil 70 Jutaan untuk Libur Akhir Tahun: Cocok untuk Milenial, Gen-Z dan Keluarga Kecil
- 7 Sunscreen Mengandung Niacinamide untuk Mengurangi Flek Hitam, Semua di Bawah Rp60 Ribu
Pilihan
-
Harga Emas Turun Hari ini: Emas Galeri di Pegadaian Rp 2,3 Jutaan, Antam 'Kosong'
-
Trik Rahasia Belanja Kosmetik di 11.11, Biar Tetap Hemat dan Tetap Glowing
-
4 HP Memori 512 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer dan Konten Kreator
-
3 Rekomendasi HP Infinix 1 Jutaan, Speknya Setara Rp3 Jutaan
-
5 HP Layar AMOLED Paling Murah, Selalu Terang di Bawah Terik Matahari mulai Rp1 Jutaan
Terkini
-
Semalam GBK Macet Parah Jelang Konser BLACKPINK, Polisi Lakukan Rekayasa Lalu Lintas
-
David Van Reybrouck Kritik Wacana Soeharto Jadi Pahlawan: Lupa Sejarah, Bahaya Besar!
-
Kronologi Truk Tanki 2.400 liter BBM Terbakar di Cianjur, Sebabkan Ledakan Mencekam
-
5 Fakta dan Pihak-pihak yang Terlibat Perang Sudan
-
Mau Perkuat Partai yang Dipimpin Prabowo, Budi Arie Bicara Soal Kapan Masuk Gerindra
-
Dasco: Gerindra Siap Tampung Gelombang Relawan Projo!
-
PLN Electric Run 2025 Siap Start Besok, Ribuan Pelari Dukung Gerakan Transisi Energi Bersih
-
Merapat ke Prabowo, Budi Arie Bicara Kemungkinan Jokowi Tak Lagi Jadi Dewan Penasihat Projo!
-
Hujan Lebat Iringi Megawati Ziarah ke Makam Bung Karno di Blitar, Begini Momennya
-
Usai Budi Arie Kasih Sinyal Gabung Gerindra, Projo Siap Lepas Wajah Jokowi dari Logo!