Suara.com - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menyatakan Angeline (8) diadopsi oleh orang tua angkat, Margaret, tanpa izin Kementerian Sosial. Angeline adalah anak yang semula dilaporkan hilang, tapi ternyata dibunuh dan dikubur di belakang rumahnya oleh pembantu di Jalan Sedap Malam, Denpasar, Bali.
"Kita dilewati, karena kalau orang asing mengadopsi anak Indonesia itu harus mengurus izin ke Kemensos, lalu nanti Kemensos akan menyampaikan ke pengadilan untuk penetapan," kata Khofifah yang juga Ketua Umum Yayasan Taman Pendidikan dan Sosial NU Khadijah di Surabaya, Kamis (11/6/2015).
Ditanya kemungkinan proses adopsi tidak ketat, ia menyatakan peraturan adopsi sebenarnya cukup ketat yakni proses adopsi antarsesama WNI diurus di Dinas Sosial setempat, namun bila warga asing harus diproses ke Kemensos.
"Dalam kasus Angelina itu, orang tua asuh yang asing itu tidak mengurus izin ke Kemensos, jadi aturan main yang ada sebenarnya ketat, tapi tidak digunakan, karena itu Kapolda Bali harus meneliti dan mengusutnya," katanya.
Apalagi, informasi yang diterima Kemensos menyebutkan bahwa anak itu sering terlambat masuk sekolah dan ada indikasi anak itu dipekerjakan di kandang ayam. "Soal itu masih diverifikasi," katanya.
Selain kekerasan terhadap anak-anak, kekerasan juga dialami orang dewasa, seperti orang yang dipasung. "Mereka bukan psikotik, tapi dipasung," kata Khofifah.
Oleh karena itu, ia mengatakan Kemensos telah mengadakan rakor untuk menyisir kebijakan di daerah yang tidak melindungi anak-anak dan orang dewasa dari kekerasan.
"Pemerintah memiliki keterbatasan untuk melindungi korban kekerasan itu, karena itu saya mendatangi sejumlah pesantren yang memiliki kepedulian untuk mengasuh korban kekerasan," katanya.
Menurut dia, ada banyak pesantren yang memiliki program mengasuh anak-anak terlantar, seperti di Sidogiri (Pasuruan), Malang, Kediri, dan sebagainya.
"Kalau ada pesantren yang mau membantu mereka, maka pemerintah akan membantu biaya jadup (jaminan hidup) untuk korban kekerasan yang ada di sekolah itu," katanya. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
Stop Tahan Ijazah! Ombudsman Paksa Sekolah di Sumbar Serahkan 3.327 Ijazah Siswa
-
10 Gedung di Jakarta Kena SP1 Buntut Kebakaran Maut Terra Drone, Lokasinya Dirahasiakan
-
Misteri OTT KPK Kalsel: Sejumlah Orang Masih 'Dikunci' di Polres, Isu Jaksa Terseret Menguat
-
Ruang Kerja Bupati Disegel, Ini 5 Fakta Terkini OTT KPK di Bekasi yang Gegerkan Publik
-
KPK Benarkan OTT di Kalimantan Selatan, Enam Orang Langsung Diangkut
-
Mendagri Tito Dampingi Presiden Tinjau Sejumlah Titik Wilayah Terdampak Bencana di Sumbar
-
Pramono Anung: 10 Gedung di Jakarta Tidak Memenuhi Syarat Keamanan
-
Ditantang Megawati Sumbang Rp2 Miliar untuk Korban Banjir Sumatra, Pramono Anung: Samina wa Athona
-
OTT Bekasi, KPK Amankan 10 Orang dan Segel Ruang Bupati
-
OTT KPK: Ruang Kerja Bupati Bekasi Disegel, Penyelidikan Masih Berlangsung