Suara.com - Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh, mengaku mendukung langkah Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI untuk bisa merevisi Undang-Undang (UU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Kalau sifatnya untuk perbaikan, kenapa tidak? Kalau memang undang-undang itu dirasakan bisa diperbaiki untuk kebutuhan semuanya, demi penegakan hukum di negeri ini, iya kan?" ujar Paloh, usai acara buka bersama DPP Partai Nasdem, di Jalan RP Soeroso, Gondangdia, Jakarta Pusat, Sabtu (20/6/2015).
Namun begitu, Paloh menegaskan bahwa saat ini secara resmi, partainya masih melakukan kajian, apakah benar-benar akan menolak rencana revisi UU lembaga antirasuah itu atau tidak. Yang jelas secara pribadi, dia menegaskan mendukung UU tersebut direvisi.
"Ini sedang dikaji. Barang kali nanti, malam ini," kata Paloh.
Diketahui, saat ini nasib UU KPK tengah menjadi sorotan. Pasalnya, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) sempat disebut tidak akan mendukung revisi UU tersebut. Namun itu berbeda dengan pernyataan Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla yang cenderung mendukung adanya perbaikan.
"Tidak berbeda paham, tujuannya sama. Kadang-kadang ya, cara bicaranya beda. Tujuannya sama, perbaikan," tegas JK di tempat yang sama, saat mengomentari pandangan Presiden Jokowi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
-
HUT ke 68 Bank Sumsel Babel, Jajan Cuma Rp68 Pakai QRIS BSB Mobile
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
Terkini
-
Dinyatakan Bersalah Dihukum Nonaktif Selama 6 Bulan Oleh MKD, Sahroni: Saya Terima Lapang Dada
-
Ahmad Sahroni Kena Sanksi Terberat MKD! Lebih Parah dari Nafa Urbach dan Eko Patrio, Apa Dosanya?
-
MKD Ungkap Alasan Uya Kuya Tak Bersalah, Sebut Korban Berita Bohong dan Rumah Sempat Dijarah
-
Polda Undang Keluarga hingga KontraS Jumat Ini, 2 Kerangka Gosong di Gedung ACC Reno dan Farhan?
-
Saya Tanggung Jawab! Prabowo Ambil Alih Utang Whoosh, Sindir Jokowi?
-
Said Didu Curiga Prabowo Cabut 'Taring' Purbaya di Kasus Utang Whoosh: Demi Apa?
-
Tragedi KKN UIN Walisongo: 6 Fakta Pilu Mahasiswa Terseret Arus Sungai Hingga Tewas
-
Uya Kuya Dinyatakan Tidak Melanggar Kode Etik, Kini Aktif Lagi Sebagai Anggota DPR RI
-
Dendam Dipolisikan Kasus Narkoba, Carlos dkk Terancam Hukuman Mati Kasus Penembakan Husein
-
Sidang MKD: Adies Kadir Dinyatakan Tidak Melanggar Kode Etik, Diaktifkan Kembali sebagai Anggota DPR