Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyadari masih banyak pihak swasta yang menguasai aset tanah milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sampai saat ini. Salah satunya, kata Ahok, adalah lahan di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan yang dimiliki grup bisnis terbesar di Indonesia.
"Memang itu salah satunya yang di Kuningan. Itu udah dari zaman dulu. Perjanjiannya juga nggak jelas kok bisa Bakrie Grup malah jual lahan di sana gitu. Yang beli Pertamina, swasta, padahal itu kan tanah kita kan. Tapi pengakuannya nggak," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (30/6/2015).
Terkait hal itu, Ahok berencana untuk melakukan negosiasi ulang kepada pihak-pihak yang masih menguasai aset tanah milik pemerintah DKI.
"Kita teliti, kita harus gugat, kita ambil (lahan milik Pemprov DKI Jakarta). Makanya, kita bisa minta renegosiasi juga perjanjian itu," jelas Ahok.
Lebih lanjut Ahok mengatakan, Pemprov DKI sudah lama mengalami masalah terkait perjanjian penggunaan lahan. Menurutnya, masalah itu sudah lama dibiarkan berlarut-larut, bahkan sebelum dirinya naik ke kursi Gubernur DKI.
"Perjanjian dulu ada sebagian (pihak swasta) yang tidak membuat HPL (Hak Pengelolaan Lahan) DKI Jakarta, kemudian mereka bebaskan (lahannya) lagi. Padahal, sebenarnya kan tidak boleh seperti itu. Makanya kalau dibilang masalah itu dari zaman kami ya bukan, kami hanya 'cuci piring' di Jakarta nih," ujarnya.
Sebelumnya, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), saat memberikan penilaian terhadap penggunaan anggaran dalam APBD 2014 DKI Jakarta, memprediksi Pemprov DKI akan kehilangan aset senilai Rp7,9 triliun akibat beberapa tanah telah beralih ke pihak swasta.
Tag
Berita Terkait
-
Misteri Sumber Waras Berakhir: KPK Hentikan Penyelidikan, Gubernur Pramono Bisa Ambil Alih Aset
-
Puput Nastiti Devi Umumkan Kehamilan Anak Ketiga Lewat Foto Keluarga Harmonis
-
Apa Itu LNG? Gas 'Dingin' yang Menyeret Ahok ke Pusaran Korupsi Panas Pertamina
-
Tersangka Kasus LNG Pertamina Seret Nama Ahok: Saya Minta Ahok dan Nicke Bertanggung Jawab!
-
Dicap Ikut Bertanggung Jawab, Reaksi KPK usai Nama Ahok Disebut Tersangka Kasus LNG Pertamina
Terpopuler
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Rekomendasi Bedak Two Way Cake untuk Kondangan, Tahan Lama Seharian
- 5 Rangkaian Skincare Murah untuk Ibu Rumah Tangga Atasi Flek Hitam, Mulai Rp8 Ribuan
- 5 Rekomendasi Sepatu Lari Selain Asics Nimbus untuk Daily Trainer yang Empuk
- 5 Powder Foundation Paling Bagus untuk Pekerja, Tak Perlu Bolak-balik Touch Up
Pilihan
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
-
PSSI Butuh Uang Rp 500 Miliar Tiap Tahun, Dari Mana Sumber Duitnya?
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
Terkini
-
Wamen KP hingga Menteri Ngaku Terbantu dengan Polisi Aktif di Kementerian: Pengawasan Jadi Ketat
-
Soal Larangan Rangkap Jabatan, Publik Minta Aturan Serupa Berlaku untuk TNI hingga KPK
-
FPI Gelar Reuni 212 di Monas, Habib Rizieq Shihab Dijadwalkan Hadir
-
Studi INDEF: Netizen Dukung Putusan MK soal Larangan Rangkap Jabatan, Sinyal Publik Sudah Jenuh?
-
FPI Siap Gelar Reuni 212, Sebut Bakal Undang Presiden Prabowo hingga Anies Baswedan
-
Sekjen PDIP Hasto Lari Pagi di Pekanbaru, Tekankan Pentingnya Kesehatan dan Semangati Anak Muda
-
Menag Klaim Kesejahteraan Guru Melesat, Peserta PPG Naik 700 Persen di 2025
-
Menteri PPPA: Cegah Bullying Bukan Tugas Sekolah Saja, Keluarga Harus Turut Bergerak
-
Menteri Dikdasmen Targetkan Permen Antibullying Rampung Akhir 2025, Berlaku di Sekolah Mulai 2026
-
Polisi Tangkap Dua Pengedar Sabu di Bekasi, Simpan Paket 1 Kg dalam Bungkus Teh