Suara.com - Maskapai penerbangan Garuda Indonesia menyatakan seluruh penumpang dari Semarang akan diterbangkan Senin pagi (6/7/2015) menyusul penundaan dua penerbangan rute Semarang-Jakarta pada hari Minggu ini.
"Saat ini saya masih mengumpulkan para penumpang dan meminta kesabaran serta pengertian mereka terkait kondisi yang sedang terjadi," kata General Manajer Garuda Indonesia Cabang Semarang I Wayan Supatrayasa di Semarang, Minggu.
Menurutnya, penundaan dua penerbangan tersebut merupakan dampak dari kebakaran di Terminal 2E Bandara Soekarno-Hatta Tangerang Banten. Penumpukan penumpang sendiri sudah terjadi sejak siang karena penerbangan seharusnya dilakukan pada pukul 11.35 WIB dan 13.50 WIB.
Sebagai bentuk tanggung jawab dari manajemen Garuda Indonesia, malam ini seluruh penumpang yang jumlahnya sekitar 400 orang akan diinapkan di beberapa hotel di Semarang untuk selanjutnya melakukan penerbangan besok pagi.
"Untuk jam penerbangan besok pagi sedang kami rapatkan, yang pasti kami ingin memberikan pelayanan yang maksimal terhadap penumpang. Untuk penumpukan penumpang Garuda Indonesia sendiri tidak hanya terjadi di Bandara Ahmad Yani tetapi juga di beberapa bandara di seluruh Indonesia," katanya.
Pihaknya memastikan, untuk pesawat yang sedianya akan mengangkut penumpang pada besok pagi dijadwalkan sampai di Semarang pada malam ini sehingga diharapkan para calon penumpang tidak perlu merasa khawatir.
"Jumlah penumpang yang cukup banyak ini rencananya akan kami terbangkan dengan menggunakan tiga pesawat dan diharapkan semuanya dapat diterbangkan besok pagi," katanya.
Sebelumnya, Direktur Utama Garuda Indonesia Arif Wibowo mengatakan maskapai tersebut merasa dirugikan akibat adanya penundaan penerbangan akibat insiden kebakaran di Bandara Soekarno-Hatta. Pihaknya memastikan ada 80 penerbangan yang mengalami penundaan sehingga dipastikan hal itu berdampak pada kerugian Garuda Indonesia.
Meski demikian, pihaknya enggan menyebutkan total kerugian karena saat ini masih fokus pada pelayanan penumpang terutama yang belum bisa terbang ke daerah tujuan.
Berita Terkait
-
Asap Kebakaran Hutan Jadi Masalah Lintas Negara: Solusi Sudah Ada, Tapi Kenapa Diabaikan?
-
Kebakaran Hebat Pabrik Konstruksi di Serpong Utara
-
Erick Thohir Serahkan Urusan Merger Garuda Indonesia-Pelita Air ke Danantara
-
Gubernur Pramono Soroti 1.195 Kebakaran di Jakarta Sepanjang 2025, Puji Peran Warga
-
Pramono Resmikan Jakarta Fire Safety Challenge: 2000 Peserta Dilatih Hadapi Maut Si Jago Merah
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Hitung Mundur Dimulai? Analis Sebut Kapolri Diganti Usai Hari TNI, Ini Sinyalnya
-
DPRD 'Geruduk' Parkir Ilegal di Jaktim, Dua Lokasi Disegel Paksa, Potensi Pajak Miliaran Bocor
-
'Keterangan Anda Berubah!' Detik-detik Saksi PT Poison Ditegur Hakim di Sidang Sengketa Tambang
-
Saatnya 'Perbarui' Aturan Main, DPR Genjot Revisi Tiga UU Kunci Politik
-
Noel Dikabarkan Mau Jadi Justice Collaborator, KPK: Belum Kami Terima
-
Jejak Korupsi Noel Melebar, KPK Bidik Jaringan Perusahaan PJK3 yang Terlibat Kasus K3
-
Anggotanya Disebut Brutal Hingga Pakai Gas Air Mata Kedaluarsa Saat Tangani Demo, Apa Kata Kapolri?
-
Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
-
Dikabarkan Hilang Usai Demo Ricuh, Bima Permana Ditemukan di Malang, Polisi: Dia Jualan Barongsai
-
Berawal dari Rumah Gus Yaqut, KPK Temukan Jejak Aliran Dana 'Janggal' ke Wasekjen Ansor