Suara.com - Pakar spesialis syaraf dr. Eko Suryo mengatakan pemudik yang menggunakan sepeda motor rentan mengalami stres dan nyeri dalam persendian ketika melakukan perjalanan jauh melalui jalan raya.
"Mengendarai sepeda motor jarak jauh dengan duduk berjam-jam dapat mengganggu sistem metabolisme tubuh, meningkatkan kadar gula darah karena menghadapi stres di jalanan," kata dr Eko Suryo alumnus Universitas Gadjah Mada kepada Antara di Jakarta, Rabu (15/7/2015).
Dilihat dari sisi kesehatan, mudik dengan sepeda motor juga banyak memberikan dampak buruk. Ditambah dengan keluhan nyeri leher dan tulang punggung bagian bawah atau low back pain karena kelelahan.
Keadaan jalan berlubang dan tidak rata meningkatkan risiko terjadinya penekanan pada struktur tulang dan saraf yang akan menyebabkan nyeri hebat.
"Disarankan setiap 3 jam berkendara sepeda motor, beristirahat selama 15 menit atau 30 menit. Hal ini berkaitan dengan menurunnya reaksi pengendara sepeda motor menghindari rintangan di jalanraya karena kelelahan otot mata dan tubuh," kata Eko Suryo.
Sementara itu, Koordinator Jaringan Aksi Keselamatan Jalan (JarakAman) Edo Rusyanto mengatakan tidak semua sepeda motor didesain untuk menempuh jarak jauh. Kebanyakan sepeda motor yang digunakan masyarakat sebenarnya adalah moda transportasi dalam kota untuk jarak dekat.
"Jadi, dari sisi peruntukannya, tidak disarankan untuk mudik antar kota, bahkan antar provinsi menggunakan sepeda motor karena secara ergonomis tidak didesain untuk berkendara jarak jauh. Sepeda motor lebih ringkih dan berisiko," kata Edo.
Menurut data dari www.Carmudi.com sekitar 70 persen dari kecelakaan pada masa mudik melibatkan sepeda motor, masyarakat terkesan menutup mata terhadap hal tersebut.
Mudik menggunakan sepeda motor dirasakan lebih efisien dari sisi waktu dan juga biaya pada hal hingga H-4 Lebaran tahun 2015 ini, sudah tercatat 723 kecelakaan, dengan korban meninggal dunia 152 orang berdasarkan data Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) POLRI.
Tahun ini akan ada dua juta sepeda motor yang digunakan untuk mudik, meningkat 8 persen dari tahun lalu.
Korlantas Mabes Polri menyebutkan bahwa pada tahun 2013 rasio per 10.000 sepeda motor sebanyak 25 mengalami kecelakaan lalu lintas jalan.
Bila dibandingkan dengan periode sama tahun 2012, terjadi penurunan cukup signifikan mengingat tahun itu rasio setiap 10.000 sepeda motor sebanyak 47 terlibat dalam kecelakaan. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Berapa Harga Mobil Bekas Toyota Yaris 2011? Kini Sudah di Bawah 90 Juta, Segini Pajaknya
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
Pilihan
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
Terkini
-
DPR Desak KPK Jelaskan Penghentian Penyelidikan Kasus Aswad Sulaiman Secara Transparan
-
Hadapi Tantangan Geografis, Pendidikan dan Kesejahteraan Anak di Maluku Utara Jadi Fokus
-
AMAN Catat Konflik 202 Ribu Hektare Wilayah Adat Bengkulu Sepanjang 2025
-
Harapan Publik Tinggi, KPK Tegaskan Penghentian Kasus Aswad Sulaiman Berbasis Alat Bukti
-
Rentetan Kecelakaan Kerja di Galangan PT ASL Shipyard Kembali Terjadi, Polisi Turun Tangan
-
Viral Sekelompok Orang Diduga Berzikir di Candi Prambanan, Pengelola Buka Suara
-
Bahlil Lahadalia Jamu Cak Imin dan Zulhas Hingga Dasco di Kediamannya, Bahas Apa?
-
Tak Bisa Beli Roti Gegara Cuma Punya Uang Tunai: Kenapa Toko Lebih Suka Cashless?
-
Mendagri: Pemerintah Siapkan Bantuan Renovasi dan Hunian bagi Warga Terdampak Bencana Sumatra
-
Kemendagri Kirim 1.054 Praja IPDN ke Aceh untuk Pulihkan Desa Terdampak Bencana