Suara.com - Pembukaan tol Cikopo-Palimanan (Cipali) pertengahan Juni 2015 dinilai telah membantu mengurai kemacetan pada beberapa simpul saat mudik, namun jalan tol sepanjang 116 kilometer ini dinilai masih memiliki banyak kekurangan yang memakan korban.
Pengamat transportasi Darmaningtyas memaparkan salah satu penyebab banyaknya insiden kecelakaan di tol ini adalah struktur jalan lurus dan mulus yang mendorong pengendara memacu kendaraan lebih dari batas kecepatan yang seharusnya.
"Jalan tol baru yang lurus dan halus mendorong orang memacu kendaraannya di atas kecepatan rata-rata 100 kilometer per jam, bisa saja di sana berkendara 160 kilometer tapi tidak terasa karena mulus dan lengang," kata Darmaningtyas di Jakarta, Rabu (16/7/2015).
Darmaningtyas mengatakan harus ada sistem yang membuat pengendara terbiasa dengan struktur jalan lurus dan panjang seperti Tol Cipali.
"Harus ada satu sistem yang bisa mengendalikan pengemudi memacu kecepatan kendaraan supaya jangan melebihi 100 kilometer per jam. Salah satunya adalah dengan mengontrol sistem masuk dan keluar kendaraan dengan sebuah perhitungan," kata dia.
Sistem itu akan menghitung waktu yang ditempuh kendaraan, mulai dari memasuki tol hingga keluar.
"Jadi tercatat saat masuk jam berapa, keluar jam berapa. Kira-kira kecepatannya berapa kalau seperti itu. Kalau nyatanya kecepatannya melebihi yang seharusnya bisa diberi sanksi," kata dia.
Meski demikian, Darmaningtyas mengakui untuk sistem seperti itu dibutuhkan teknologi yang matang sehingga tidak malah menimbulkan masalah baru di pintu masuk dan keluar tol.
"Jangan sampai nanti malah ada antrean panjang di pintu masuk dan keluar," kata dia.
Tol Cipali tercatat sebagai ruas jalan tol terpanjang di Indonesia. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
- 5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
- 5 Mobil Keluarga Bekas Kuat Tanjakan, Aman dan Nyaman Temani Jalan Jauh
- Cara Cek NIK KTP Apakah Terdaftar Bansos 2025? Ini Cara Mudahnya!
Pilihan
-
Cuaca Semarang Hari Ini: Waspada Hujan Ringan, BMKG Ingatkan Puncak Musim Hujan Makin Dekat
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
-
4 Rekomendasi HP Layar AMOLED Paling Murah Terbaru, Nyaman di Mata dan Cocok untuk Nonton Film
-
Hasil Liga Champions: Kalahkan Bayern Muenchen, Arsenal Kokoh di Puncak Klasemen
Terkini
-
Rano Karno: JIS Siap Hidup Lagi, Pemprov DKI Benahi Akses dan Fasilitas Pendukung
-
KPK Sudah Terima Surat Keppres Rehabilitasi, Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi dan Rekan Segera Bebas
-
Mulai 2026, Periksa Kehamilan Wajib 8 Kali: Cara Pemerintah Turunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi
-
KPK Ungkap Keppres Rehabilitasi Eks Dirut ASDP Ira Puspitasari Dikirim Pagi Ini
-
Menanti Keppres Turun, Keluarga Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi Sudah Tunggu Sejak Subuh di Rutan KPK
-
Isu Pembabatan Mangrove untuk Rumah Pribadi Mencuat, Komisi IV DPR Desak Investigasi Pemerintah
-
Menkes Sesalkan Kematian Ibu Hamil di Papua, Janji Perbaikan Layanan Kesehatan Agar Tak Terulang
-
Danau Maninjau Sumbar Diserbu Longsor dan Banjir Bandang: Akses Jalan Amblas, Banyak Rumah Tersapu!
-
Terungkap! Rangkaian Kekejaman Alex, Bocah Alvaro Kiano Dibekap Handuk, Dicekik, Jasad Dibuang
-
Kronologi Brutal Legislator DPRD Bekasi Diduga Keroyok Warga di Kafe hingga Retina Korban Rusak