- Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyesal atas meninggalnya ibu hamil Irene Sokoy dan bayi di Jayapura usai ditolak empat rumah sakit.
- Kementerian Kesehatan telah mengirim tim investigasi ke Papua untuk mencari penyebab dan memastikan perbaikan layanan segera terjadi.
- Gubernur Papua yang baru berjanji akan mempercepat pembenahan layanan kesehatan primer dan rujukan menyusul insiden tragis ini.
Suara.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan penyesalan mendalam atas meninggalnya Irene Sokoy, ibu hamil di Jayapura, Papua, yang wafat bersama bayinya setelah ditolak empat rumah sakit. Menkes Budi menegaskan bahwa kejadian ini tidak boleh terulang.
"Saya pribadi mengucapkan turut berduka cita atas meninggalnya ibu Sokoy dan calon bayi. ini kejadian yang harusnya tidak terjadi dan sangat memprihatinkan. Justru kemenkes ingin menghapuskan kematian bayi. Saya menyesal sekali hal ini terjadi," kata Budi dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (27/11/2025).
Ia menekankan bahwa pemerintah sebenarnya sedang berupaya keras menekan angka kematian ibu dan bayi.
Itu sebabnya, Kemenkes langsung mengirimkan tim investigasi sesaat setelah kabar kematian Irene mencuat. Tim tersebut kini sudah kembali ke Jakarta dan telah menyampaikan laporan lengkap.
"Tim itu tugasnya dua. Pertama, untuk menginvestigasi kenapa ini bisa terjadi.
Dan tugas yang kedua adalah untuk memastikan ada perbaikan yang signifikan dan langsung terjadi terutama di Papua. Agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi," ucapnya.
Hasil investigasi akan menjadi dasar tindakan korektif yang harus segera dijalankan pemerintah daerah dan seluruh fasilitas kesehatan terkait.
Menkes juga mengungkapkan bahwa Gubernur Papua yang baru dilantik sebenarnya sempat menemui dirinya sebelum insiden itu terjadi. Pertemuan tersebut berlangsung satu hingga dua minggu sebelumnya, bersama sejumlah bupati.
Menurutnya, gubernur sudah berkomitmen mempercepat pembenahan layanan kesehatan primer dan rujukan di Papua.
Baca Juga: Ibu Hamil Meninggal di Jayapura, Kemenkes Usut Dugaan Penolakan di 4 Rumah Sakit
"Beliau juga merasa sedih sekali. Dan, beliau sudah berjanji pada saat itu bahwa, yuk kita perbaiki sama-sama pelayanan kesehatan di Papua," tuturnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
- 5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
- 5 Mobil Keluarga Bekas Kuat Tanjakan, Aman dan Nyaman Temani Jalan Jauh
- Cara Cek NIK KTP Apakah Terdaftar Bansos 2025? Ini Cara Mudahnya!
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
-
4 Rekomendasi HP Layar AMOLED Paling Murah Terbaru, Nyaman di Mata dan Cocok untuk Nonton Film
-
Hasil Liga Champions: Kalahkan Bayern Muenchen, Arsenal Kokoh di Puncak Klasemen
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
Terkini
-
Danau Maninjau Sumbar Diserbu Longsor dan Banjir Bandang: Akses Jalan Amblas, Banyak Rumah Tersapu!
-
Terungkap! Rangkaian Kekejaman Alex, Bocah Alvaro Kiano Dibekap Handuk, Dicekik, Jasad Dibuang
-
Kronologi Brutal Legislator DPRD Bekasi Diduga Keroyok Warga di Kafe hingga Retina Korban Rusak
-
Perempuan Jadi Pilar Utama Ketahanan Keluarga ASN, Pesan Penting dari Akhmad Wiyagus
-
TelkomGroup Fokus Lakukan Pemulihan Layanan Infrastruktur Terdampak Bencana di Sumatra Utara - Aceh
-
Provinsi Maluku Mampu Jaga Angka Inflasi Tetap Terkendali, Mendagri Berikan Apresiasi
-
KPK Beberkan 12 Dosa Ira Puspadewi di Kasus ASDP, Meski Dapat Rehabilitasi Prabowo
-
86 Korban Ledakan SMAN 72 Dapat Perlindungan LPSK, Namun Restitusi Tak Berlaku bagi Pelaku Anak
-
Siapa Vara Dwikhandini? Wanita yang Disebut 24 Kali Check In dengan Arya Daru Sebelum Tewas
-
Prarekonstruksi Ungkap Aksi Keji Ayah Tiri Bunuh Alvaro: Dibekap Handuk, Dibuang di Tumpukan Sampah