Suara.com - Publik bertanya-tanya mengapa tank bekas peninggalan perang zaman Bung Karno akan dijadikan rumpon atau sarang buatan untuk ikan di dekat Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu.
Menjawab pertanyaan tersebut, pelaksana tugas Bupati Kepulauan Seribu Budi Utomo mengatakan penempatan bekas tank tempur bertujuan untuk memancing daya tarik wisatawan ke Kepulauan Seribu. Terutama, memancing mereka yang punya hobi diving.
"(Tank Leopard) itu akan kita khususkan jadi spot diving, kita harapkan mampu memancing wisatawan untuk datang nantinya," ujar Budi kepada Suara.com, baru-baru ini.
Budi berharap kelak Kepulauan Seribu bisa seperti Tulamben yang berada di Provinsi Bali.
"Sama seperti kalau di Bali itu ada namanya Tulamben, ada kapal perang dunia ke dua, kapal kargo yang diubah jadi kapal perang dan tenggelam dan itu jadi spot diving termasuk favoritlah dan ikannya besar-besar dan bagus," kata Budi.
Budi mengatakan laut di Kepulauan Seribu sangat menarik untuk dikunjungi.
Laut di Kepulauan Seribu sangat indah, apalagi didukung karang yang menarik serta beragam biota laut.
Keberadaan bekas tank, selain memancing perhatian wisatawan, sekaligus menambah daya tarik dasar laut.
Jika tidak ada aral melintang, bekas kendaraan tempur kelas berat bernilai sejarah tersebut akan diturunkan di dasar laut sebelum akhir tahun 2015.
"Mungkin terealisasinya pada bulan Agustus kita usahakan, atau September, tapi kan dia (TNI) ada prosedur penghapusan barang terlebih dahulu," ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Bima Arya: PLBN Sebatik Harus Mampu Dongkrak Ekonomi Masyarakat Perbatasan
-
Jangan Lewatkan! HUT ke-80 TNI di Monas Ada Doorprize 200 Motor, Makanan Gratis dan Atraksi Militer
-
Menhan Bocorkan Isi Pertemuan Para Tokoh di Rumah Prabowo, Begini Katanya
-
Efek Revisi UU TNI? KontraS Ungkap Lonjakan Drastis Kekerasan Aparat, Papua Jadi Episentrum
-
Ajudan Ungkap Pertemuan 4 Mata Jokowi dan Prabowo di Kertanegara, Setelah Itu Pamit
-
SK Menkum Sahkan Mardiono Ketum, Muncul Seruan Rekonsiliasi: Jangan Ada Tarik-Menarik Kepentingan!
-
Jokowi Sambangi Prabowo di Kertanegara Siang Tadi Lakukan Pertemuan Hampir 2 Jam, Bahas Apa?
-
Catatan Hitam KontraS di HUT TNI: Profesionalisme Tergerus, Pelibatan di Urusan Sipil Kian Meluas!
-
SDA Jamin Jakarta Tak Berpotensi Banjir Rob pada Bulan Ini, Apa Alasannya?
-
Beri Kontribusi Besar, DPRD DKI Usul Tempat Pengolahan Sampah Mandiri di Kawasan Ini