Suara.com - Penyidik KPK memeriksa staf khusus Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Gatot Pujo Nugroho, Mustafa, sebagai saksi terkait kasus dugaan suap hakim PTUN Medan, Kamis (23/7/2015).
Saat tiba di Gedung KPK, rekan Gatot di PKS tersebut mengaku tidak mengetahui secara detail kasus dugaan suap tersebut. Namun, Mustafa mengaku mengetahui bahwa Pemprov Sumut menggunakan jasa law firm OC Kaligis untuk menangani perkara yang diajukan ke PTUN Medan.
"Cuma ketika mereka ke Medan, saya yang mengurusi tim pengacara. Termasuk OC Kaligis, tapi jarang," kata Mustafa di Gedung KPK.
Menurut Mustafa, Gatot mempercayakan beberapa tugas kepadanya. Termasuk di antaranya urusan antar-jemput OC Kaligis dan tim kuasa hukum lainnya saat berada di Medan. Dia menambahkan, dirinya sering diminta bantuan untuk melayani rekan-rekan Gatot di luar pemerintahan yang bertamu ke kantor Pemprov Sumut.
"Saya layani mereka sebagai tamu saya, karena ini teman beliau (Gatot). Saya otomatis saja. Banyak sekali teman-teman Gatot di luar pemerintahan," kata Mustafa, sambil berlalu dari kerumunan wartawan.
Sementara, Kabag Pemberitaan KPK Priharsa Nugraha membenarkan pemeriksaan Mustafa sebagai saksi terkait kasus suap hakim PTUN Medan.
"Yang bersangkutan diperiksa sebagai saksi untuk tersangka MYB (Gerry)," kata Priharsa, saat dikonfirmasi.
KPK telah menetapkan enam orang tersangka dalam kasus suap hakim PTUN Medan. Mereka adalah Ketua PTUN Medan Tripeni Irianto Putro, dua hakim anggota Dermawan Ginting dan Amir Fauzi, panitera Syamsir Yusfan, dan pengacara dari law firm milik OC Kaligis, M Yagari Bhastara alias Gerry. Kelimanya dicokok KPK di kantor PTUN Medan pada 9 Juli 2015.
Terakhir, KPK juga menetapkan pengacara OC Kaligis sebagai tersangka pada 14 Juli 2015. Saat ini, dia ditahan di Rutan Guntur. Kaligis diduga ikut berperan dalam menyediakan uang suap yang diberikan anak buahnya, Gerry, kepada hakim dan panitera PTUN Medan. Suap itu diberikan untuk memenangkan perkara yang digugat Pemprov Sumut melalui Kabiro Keuangan Ahmad Fuad Lubis.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
Terkini
-
Tragedi Freeport: 2 Pekerja Ditemukan Tewas, 5 Hilang di Tambang Maut Grasberg
-
Hitung-hitungan Jelang Muktamar X PPP: Mardiono Disebut Masih Kuat dari Agus Suparmanto
-
Jokowi Beri Arahan 'Prabowo-Gibran 2 Periode', Relawan Prabowo: Tergantung Masyarakat Memilih
-
DPR Desak Penghentian Sementara PSN Kebun Tebu Merauke: Hak Adat Tak Boleh Dikorbankan
-
Usai Pecat Anggota DPRD Gorontalo, PDIP Beri Pesan: Jangan Cederai Hati Rakyat!
-
Mahasiswa Green Leadership Academy Tanam Semangat Baru di Tabung Harmoni Hijau
-
Profil Alvin Akawijaya Putra, Bupati Buton Kontroversial yang Hilang Sebulan saat Dicari Mahasiswa
-
Mendagri Tito Sebut Bakal Ada 806 SPPG Baru: Lahannya Sudah Siap
-
'Warga Peduli Warga', 98 Resolution Network Bagikan Seribu Sembako untuk Ojol Jakarta
-
Perlindungan Pekerja: Menaker Ingatkan Pengemudi ODOL Pentingnya BPJS Ketenagakerjaan