Suara.com - Kepala Kepolisian Resor Kota Medan Kombes Pol Mardiaz Kusin Dwihananto menegaskan, pihaknya tidak main-main dalam menegakkan kedisiplinan terhadap personel dengan memberikan sanksi pemindahan tugas ke Kepulauan Nias.
"Saya akan mengevaluasi anggota yang masih bermalas-malasan, apalagi jika terlibat penyalahgunaan narkoba," katanya kepada Antara di Mapolresta Medan, Senin.
Polisi yang bertugas di Kota Medan, menurut dia, adalah personel yang sudah "siap pakai", bertanggung jawab, dan memiliki disiplin yang tinggi.
"Jadi, harus bisa bekerja dengan baik, profesional dalam bertugas, dan tidak boleh malas," ujar Kombes Mardiaz.
Ia menyebutkan, kalau masih ada polisi yang tidak efektif dalam bekerja dan terlibat narkoba, akan dipindahkan ke tempat tugas di Nias Selatan dan Mandailing Natal.
Kemudian, kepada para penyidik diingatkan agar selalu bersikap profesional dan proposional, serta harus bertanggung jawab dalam menangani perkara.
"Selain itu, yang paling terpenting lagi jangan ada keberpihakkan mengusut perkara," kata mantan Kapolres Mandailing Natal itu.
Kapolresta Medan mengajak seluruh anggotanya untuk tetap bersemangat dalam menjalankan tugas mulia sebagai anggota Polri.
"Tetaplah bersemangat, dan jaga kesehatan karena sekarang ini kita dihadapkan dengan tugas berat, yakni pengamanan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada)," ujarnya.
Mardiaz menambahkan, seluruh personel Polresta Medan juga diingatkan untuk bersikap netral dalam pelaksanaan pengamanan pilkada.
Dalam menjalankan kegiatan pengamanan dan pelayanan tersebut, Polri tidak boleh menguntungkan atau merugikan pihak tertentu.
"Anggota Polri tidak boleh terlibat dalam politik praktis, kampanye, dan pertemuan parpol," katanya.
Tag
Berita Terkait
-
Kawanan Begal Pembacok Warga Baduy di Jakpus Masih Berkeliaran, Saksi dan CCTV Nihil, Kok Bisa?
-
Polisi Bongkar Bisnis Emas Ilegal di Kuansing Riau, Dua Orang Dicokok
-
Hamish Daud Datangi Polres Jaksel, Bawa Bukti Baru Kasus Pencemaran Nama Baik
-
Fakta Dandi Si Polisi Gadungan: Doyan Narkoba, 4 Kali Beraksi di Penjaringan, Korban Terakhir Ojol
-
Pamer KTA Palsu Dalih Tangkap Orang di Kalijodo, Polisi Abal-abal Gondol HP hingga Motor Abang Ojol
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 5 Rekomendasi Bedak Cushion Anti Longsor Buat Tutupi Flek Hitam, Cocok Untuk Acara Seharian
- 10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 23 Kode Redeem FC Mobile 6 November: Raih Hadiah Cafu 113, Rank Up Point, dan Player Pack Eksklusif
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Polisi Temukan Serbuk Pemicu Ledakan di Rumah Terduga Pelaku Peledakan SMAN 72
-
Densus 88 Terlibat Dalami Motif Terduga Pelaku Peledakan di SMAN 72
-
Blak-blakan Sebut Soeharto Diktator, Cerita 'Ngeri' Putri Gus Dur Dihantui Teror Orba Sejak SMP
-
Sindiran Pedas PDIP usai Jokowi Dukung Soeharto Pahlawan: Sakit Otaknya!
-
Masuk Komisi Reformasi Polri Bentukan Prabowo: Sepak Terjang Idham Azis, Nyalinya Gak Kaleng-kaleng!
-
Menkeu Purbaya Bakal Redenominasi Rupiah, Apa Manfaatnya?
-
Alasan Presiden Mahasiswa UIN A.M. Sangadji Ambon Dukung Soeharto Jadi Pahlawan Nasional
-
Jenguk Korban Ledakan SMAN 72, Mensos Pastikan Biaya Pengobatan Ditanggung Pemerintah
-
Siswa Terduga Kasus Bom Rakitan di SMAN 72 Korban Bullying, Begini Kata Pengamat Teroris
-
Hadirkan Pemerataan Pembangunan Sampai ke Papua, Soeharto Dinilai Layak Sandang Pahlawan Nasional