Suara.com - Taliban mengutuk aksi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang membunuh tahanan asal Afghanistan dengan cara keji, yakni dengan meledakkan tubuh tahanan menggunakan bom.
ISIS mempertontonkan cara terbaru mengeksekusi 10 tahanannya itu, dalam kondisi mata tertutup dan tangan terikat, di sebuah video yang disebarkan melalui media sosial.
Aksi ini juga dianggap sebagai tantangan buat Taliban, dimana ISIS berani membuka persaingan di daerah kandang Taliban.
Lokasi eksekusi itu sendiri diyakini dilakukan di wilayah timur Afghanistan dengan latar belakang rumput yang diselimuti kabut..
ISIS juga menyebut tahanannya sebagai murtad seperti halnya Taliban dan Pemerintah Afghanistan.
Sedangkan Taliban, selain mengecam, juga menuding kalau aksi ISIS yang berkedok Islam tidak bisa ditolerir lagi.
Aksi eksekusi ini semakin membuat panas perseteruan dua kelompok itu menyusul sejumlah anggota Taliban yang membelot ke ISIS karena tidak puas dengan kepemimpinan Mullah Omar.
Seperti diberitakan, video eksekusi berdurasi 8 menit itu mulai diedarkan sejak pekan lalu yang berisi komentar dalam bahasa Arab dan Pashto, bahasa yang paling banyak digunakan warga Afghanistan. (AFP/Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 5 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Kolagen untuk Hilangkan Kerutan, Murah Meriah Mudah Ditemukan
- 6 Hybrid Sunscreen untuk Mengatasi Flek Hitam di Usia Matang 40 Tahun
- Patrick Kluivert Dipecat, 4 Pelatih Cocok Jadi Pengganti Jika Itu Terjadi
Pilihan
-
Bikin Geger! Gunung Lawu Dilelang jadi Proyek Geothermal, ESDM: Sudah Kami Keluarkan!
-
Uang MBG Rp100 T Belum Cair, Tapi Sudah Dibalikin!, Menkeu Purbaya Bingung
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Kamera Terbaik Oktober 2025
-
Keuangan Mees Hilgers Boncos Akibat Absen di FC Twente dan Timnas Indonesia
-
6 Rekomendasi HP Murah Tahan Air dengan Sertifikat IP, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Terungkap Setelah Viral atau Tewas, Borok Sistem Perlindungan Anak di Sekolah Dikuliti KPAI
-
Pemerintah Bagi Tugas di Tragedi Ponpes Al Khoziny, Cak Imin: Polisi Kejar Pidana, Kami Urus Santri
-
Akali Petugas dengan Dokumen Palsu, Skema Ilegal Logging Rp240 Miliar Dibongkar
-
Pemprov DKI Ambil Alih Penataan Halte Transjakarta Mangkrak, Termasuk Halte BNN 1
-
Menag Ungkap Banyak Pesantren dan Rumah Ibadah Berdiri di Lokasi Rawan Bencana
-
Menag Ungkap Kemenag dapat Tambahan Anggaran untuk Perkuat Pesantren dan Madrasah Swasta
-
Gus Irfan Minta Kejagung Dampingi Kementerian Haji dan Umrah Cegah Korupsi
-
Misteri Suap Digitalisasi Pendidikan: Kejagung Ungkap Pengembalian Uang dalam Rupiah dan Dolar
-
Usai Insiden Al Khoziny, Pemerintah Perketat Standar Keselamatan Bangunan Pesantren
-
Kalah Praperadilan, Pulih dari Operasi Ambeien, Nadiem: Saya Siap Jalani Proses Hukum