Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mempercayakan penanganan kasus Eko Prasetyo (22) kepada polisi. Eko merupakan warga korban pemukulan anggota Satpol PP saat terjadi bentrok dengan di Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur. Eko diduga menjadi korban salah sasaran.
"Itu belum tentu betul atau tidak. Kita harus selidikin. Kalau kamu orang biasa, lagi ada yang ribut, berantem, kamu mau ke tengah nggak? Kita mesti selidiki dulu bener nggak? Apa dia ikut tawuran atau nggak? Itu pertanyaan saya juga," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (21/8/2015).
Ahok sudah mendapatkan laporan dari Kepala Satpol PP DKI Jakarta Kukuh Hadi Santoso mengenai insiden tersebut. Namun hasilnya belum disimpulkan, apakah Eko korban salah sasaran atau bukan.
"Belum jelas. Saya juga nggak tahu. Laporannya ada dua versi. Dia ikut di tengah kok ya susah. Sekarang logikanya, kalau kamu orang pendatang, lagi ribut, ketakutan nggak? tutup kepala nggak? atau kamu maju hadapi orang?" kata Ahok.
"Ini udah ribut lho situasinya, bukan awal ribut lagi, tapi udah ribut. Kamu kok masih masuk. Harusnya kalau melihat suatu keributan, secara naluri pasti lari menghindari keributan. Makanya saya tidak tahu kasusnya seperti apa?" Ahok menambahkan.
Eko mengalami luka parah di bagian kepala. Saat ini, dia dirawat di RSCM, Jakarta Pusat.
Sepupu Eko, Yani Setiawati, mengatakan Eko bukan warga Kampung Pulo, melainkan warga Gang Banten VIII RT 4, RW 5, Kelurahan Balimester, Jatinegara. Lokasinya berseberangan dengan Kampung Pulo.
Saat itu, Kamis (20/8/2015), Eko hendak menjemput adik yang sekolah di SD Negeri 01 Balimester. Pada saat lewat di Jalan Jatinegara Barat, pas terjadi pecah bentrok Satpol PP dengan warga Kampung Pulo yang menentang penggusuran.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
Terkini
-
Tragedi Freeport: 2 Pekerja Ditemukan Tewas, 5 Hilang di Tambang Maut Grasberg
-
Hitung-hitungan Jelang Muktamar X PPP: Mardiono Disebut Masih Kuat dari Agus Suparmanto
-
Jokowi Beri Arahan 'Prabowo-Gibran 2 Periode', Relawan Prabowo: Tergantung Masyarakat Memilih
-
DPR Desak Penghentian Sementara PSN Kebun Tebu Merauke: Hak Adat Tak Boleh Dikorbankan
-
Usai Pecat Anggota DPRD Gorontalo, PDIP Beri Pesan: Jangan Cederai Hati Rakyat!
-
Mahasiswa Green Leadership Academy Tanam Semangat Baru di Tabung Harmoni Hijau
-
Profil Alvin Akawijaya Putra, Bupati Buton Kontroversial yang Hilang Sebulan saat Dicari Mahasiswa
-
Mendagri Tito Sebut Bakal Ada 806 SPPG Baru: Lahannya Sudah Siap
-
'Warga Peduli Warga', 98 Resolution Network Bagikan Seribu Sembako untuk Ojol Jakarta
-
Perlindungan Pekerja: Menaker Ingatkan Pengemudi ODOL Pentingnya BPJS Ketenagakerjaan