Direktur Eksekutif Pertamina Foundation Nina Nurlina Pramono [suara.com/Nikolaus Tolen]
Calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi Nina Nurlina Pramono mengaku memiliki harta kekayaan senilai di atas Rp25 miliar. Dari jumlah tersebut, antara lain berwujud rumah, condotel, dan mobil.
"Rumah saya banyak, satu di Lembang, di Cinere, Jati Bening, Malang,dan Bandung. Ada banyak. Condotel Bandung itu untuk investasi masa pensiun nanti," kata Direktur Eksekutif Pertamina Foundation tersebut saat ditanya oleh tim Pansel KPK di gedung Sekretariat Negara, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Selasa (25/8/2015).
Nina juga menjelaskan tiga mobil di rumahnya. Satu buah mobil merek Nissan X-Trail milik Nina sendiri yang dibeli pada tahun 2005, sementara dua lainnya lagi milik suami, satu bermerek Toyota Alphard dan satu lagi BMW yang harganya mencapai Rp1,7 miliar.
"Kendaraan, saya punya satu, suami punya dua. Mobil saya X-Trail tahun 2005, Suami Alphard tahun 2008 dan BMW terbaru harganya Rp1,7 miliar," katanya.
Menurut Nina hartanya diperoleh dari bekerja selama 30 tahun, ditambah lagi hasil kerja suaminya selama 32 tahun.
Nina mengatakan nilai hartanya sangat wajar karena gaji suami yang merupakan direktur perusahaan Total mencapai dua ratusan juta rupiah per bulan. Gaji Nina sendiri sebagai Direktur Utama Pertamina Foundation juga lumayan.
"Iya, insya Allah wajarlah, suami saya direktur di Total, dan gajinya Rp200 juta lebih sebulan," kata Nina.
Nina mengaku baru satu kali melaporkan harta kekayaan ke KPK.
"Rumah saya banyak, satu di Lembang, di Cinere, Jati Bening, Malang,dan Bandung. Ada banyak. Condotel Bandung itu untuk investasi masa pensiun nanti," kata Direktur Eksekutif Pertamina Foundation tersebut saat ditanya oleh tim Pansel KPK di gedung Sekretariat Negara, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Selasa (25/8/2015).
Nina juga menjelaskan tiga mobil di rumahnya. Satu buah mobil merek Nissan X-Trail milik Nina sendiri yang dibeli pada tahun 2005, sementara dua lainnya lagi milik suami, satu bermerek Toyota Alphard dan satu lagi BMW yang harganya mencapai Rp1,7 miliar.
"Kendaraan, saya punya satu, suami punya dua. Mobil saya X-Trail tahun 2005, Suami Alphard tahun 2008 dan BMW terbaru harganya Rp1,7 miliar," katanya.
Menurut Nina hartanya diperoleh dari bekerja selama 30 tahun, ditambah lagi hasil kerja suaminya selama 32 tahun.
Nina mengatakan nilai hartanya sangat wajar karena gaji suami yang merupakan direktur perusahaan Total mencapai dua ratusan juta rupiah per bulan. Gaji Nina sendiri sebagai Direktur Utama Pertamina Foundation juga lumayan.
"Iya, insya Allah wajarlah, suami saya direktur di Total, dan gajinya Rp200 juta lebih sebulan," kata Nina.
Nina mengaku baru satu kali melaporkan harta kekayaan ke KPK.
Suara.com - BERITA MENARIK LAINNYA:
Ini 9 Cara Mendapat Uang Tanpa 'Bekerja'
Dolar Tembus Rp14 Ribu Tak Disangka Bakal Terjadi Bulan Ini
Ini Hewan Pemilik Jantung Terbesar di Dunia
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
Terkini
-
Konflik Lahan di Lebak Memanas, DPR Panggil Perusahaan dan KLHK
-
Di Hadapan Buruh, Aher Usul Kontrak Kerja Cukup Setahun dan Outsourcing Dibatasi
-
Aher Terima Curhat Buruh: RUU Ketenagakerjaan Jadi Sorotan, PHK Sepihak Jadi Ancaman
-
Tips Akhir Tahun Ga Bikin Boncos: Maksimalkan Aplikasi ShopeePay 11.11 Serba Hemat
-
Deolipa Tegaskan Adam Damiri Tidak Perkaya Diri Sendiri dalam Kasus Korupsi Asabri
-
Tak Hadir Lagi di Sidang Sengketa Tambang Nikel Haltim, Dirut PT WKS Pura-pura Sakit?
-
Gubernur Pramono Lanjutkan Uji Coba RDF Rorotan Meski Diprotes: Tidak Kapasitas Maksimum
-
Hasto: PDIP Dorong Rote Ndao Jadi Pusat Riset Komoditas Rakyat, Kagum pada Tradisi Kuda Hus
-
Di Rote Ndao, Hasto PDIP Soroti Potensi Wilayah Terluar RI
-
Belajar Asuransi Jadi Seru! Chubb Life Luncurkan Komik Edukasi Polistory