Suara.com - Paus Fransiskus memberikan diskresi atau kewenangan buat semua pendeta agar mau memaafkan perempuan pelaku aborsi menyusul upaya Gereja Katolik Roma menjadi lebih terbuka dan inklusif.
Sebelumnya, Gereja Katolik Roma menganggap kalau tindakan aborsi adalah dosa besar dan pelakuknya akan secara otomatis mesti di-ekskomunikasi. Hanya misionaris yang bisa melakujkan.
Namun dalam sebuah surat yang dirilis pada Selasa (1/9/2015), Paus Fransiskus merilis kalau pendeta atau imam bisa memberikan maaf jika dikehendaki.
Paus Fransiskus menggambarkan eksistensial dan siksaan moral yang dihadapi perempuan aborsi dan dia mengaku sudah menemui perempuan yang banyak menanggung kepedihan di hati mereka atas keputusan aborsi.
Paus Fransiskus merupkan paus pertama dari luar Eropa dalam 1.300 tahun terakhir yang dianggap sangat toleran terahdap hal persoalan tabu.
Meskipun demikian, dia tetap menolak untuk mencabut sikap gereja terhadap persoalan memaklumi aborsi.
“Hal ini bukan berarti sebagai upaya meminimalisir dosa (aborsi), tapi untuk memperluas kemungkinan menunjukkan belas kasihan,” kata juru bicara Vatikan Pastor Kepala Federico Lombardi kepada wartawan. (Reuters)
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Sepekan Lebih Kritis, Siswa SMP Korban Bullying di Tangsel Meninggal Usai Dipukul Kursi
-
Percepat Penanganan, Gubernur Ahmad Luthfi Cek Lokasi Tanah Longsor Cibeunying Cilacap
-
Ribuan Peserta Ramaikan SRGF di Danau Ranau, Gubernur Herman Deru Apresiasi Antusiasme Publik
-
Heboh Pakan Satwa Ragunan Dibawa Pulang Petugas, Pramono Membantah: Harimaunya Tak Keluarin Nanti
-
Jejak Karier Mentereng Mayjen Agustinus Purboyo, Kini Pimpin 'Pabrik' Jenderal TNI AD Seskoad
-
Apa Ketentuan Pengangkatan Honorer PPPK Paruh Waktu 2025? Ini Aturan KemenpanRB
-
Pramono Ungkap Fakta Baru Buntut Ledakan SMAN 72: Banyak Siswa Ingin Pindah Sekolah
-
Aksi Heroik 10 Anjing Pelacak K9, Endus Jejak Korban Longsor Maut di Cilacap
-
Finish 10K BorMar 2025 dalam 81 Menit, Hasto Kristiyanto Lampaui Capaian Pribadi: Merdeka!
-
Sriwijaya Ranau Gran Fondo 2025 Tegaskan Seruan Gubernur Herman Deru: Jaga Alam Demi Pariwisata