Kabreskrim Polri Komisaris Jenderal Budi Waseso. [suara.com/Erick Tanjung]
Sampai Rabu (2/9/2015) sore, Komisaris Jenderal Budi Waseso mengaku belum mendapat secara resmi mengenai pencopotan dari jabatan Kepala Badan Reserse Kriminal Polri.
"Sampai saat ini saya belum tahu, saya baru selesai memimpin rapat. Belum ada perintah itu (pergantiannya sebagai Kabareskrim)," kata Budi Waseso di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta Selatan.
Seharian ini beredar isu Budi Waseso akan dicopot karena dia dianggap berkontribusi membuat gaduh situasi perekonomian, antara lain dengan upaya mengungkap kasus dugaan korupsi pengadaan mobile crane di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Dia menuturkan pertemuannya dengan jajaran pejabat utama Mabes Polri hari ini bukan dalam rangka rapat Dewan Jabatan dan Kepangkatan Tinggi Polri.
"Oh nggak, ini kapasitasnya bukan Wanjakti. Ini rapat koordinasi saja masalah undang-undang," ujarnya.
Ketika ditanya apakah kabar dia akan dicopot sebagai bentuk gertakan untuk kepentingan tertentu, Budi Waseso tak melihat ke arah sana.
"Tidaklah, saya tak akan menilai ke situ (pencopotan sebagai gertakan). Orang kan bebas menilai, silakan saja. Tapi kan kalau teman-teman wartawan mencari sumber berita ada kepastiannya, jangan isu," katanya.
Budi juga tidak akan akan menanyakan kabar pencopotan kepada Kapolri Jenderal Badrodin Haiti.
"Tidaklah, untuk apa saya berkomentar dan berkoordinasi (dengan Kapolri). Nanti kalau waktunya, jabatan pasti selesai. Itu melalui Wanjakti dipimpin Kapolri, kalau memang betul nanti akan diajukan ke Presiden," katanya.
Budi menegaskan belum mendapatkan panggilan langsung dari Presiden Joko Widodo ke Istana Negara seperti santer diberitakan.
"Sampai saat ini saya belum tahu, saya baru selesai memimpin rapat. Belum ada perintah itu (pergantiannya sebagai Kabareskrim)," kata Budi Waseso di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta Selatan.
Seharian ini beredar isu Budi Waseso akan dicopot karena dia dianggap berkontribusi membuat gaduh situasi perekonomian, antara lain dengan upaya mengungkap kasus dugaan korupsi pengadaan mobile crane di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Dia menuturkan pertemuannya dengan jajaran pejabat utama Mabes Polri hari ini bukan dalam rangka rapat Dewan Jabatan dan Kepangkatan Tinggi Polri.
"Oh nggak, ini kapasitasnya bukan Wanjakti. Ini rapat koordinasi saja masalah undang-undang," ujarnya.
Ketika ditanya apakah kabar dia akan dicopot sebagai bentuk gertakan untuk kepentingan tertentu, Budi Waseso tak melihat ke arah sana.
"Tidaklah, saya tak akan menilai ke situ (pencopotan sebagai gertakan). Orang kan bebas menilai, silakan saja. Tapi kan kalau teman-teman wartawan mencari sumber berita ada kepastiannya, jangan isu," katanya.
Budi juga tidak akan akan menanyakan kabar pencopotan kepada Kapolri Jenderal Badrodin Haiti.
"Tidaklah, untuk apa saya berkomentar dan berkoordinasi (dengan Kapolri). Nanti kalau waktunya, jabatan pasti selesai. Itu melalui Wanjakti dipimpin Kapolri, kalau memang betul nanti akan diajukan ke Presiden," katanya.
Budi menegaskan belum mendapatkan panggilan langsung dari Presiden Joko Widodo ke Istana Negara seperti santer diberitakan.
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
Terkini
-
Pamer KTA Palsu Dalih Tangkap Orang di Kalijodo, Polisi Abal-abal Gondol HP hingga Motor Abang Ojol
-
KPK Sita Aset Satori: Dari Ambulans hingga Kursi Roda Diduga Dibeli Pakai Uang Haram
-
Formappi: Putusan MKD DPR RI Mengecewakan, Abaikan Pelanggaran Etik Cuma Fokus pada Hoaks
-
Modal Airsoft Gun, Dandi Ngaku Reserse Narkoba Polda Metro, Sikat Motor-HP Ojol di Penjaringan
-
Ratusan Insan Sinar Mas Tuntaskan Pendidikan Komponen Cadangan
-
Dikirim ke Bali, ASN Terlibat Modus Baru Peredaran Ganja Lewat Kerangka Vespa
-
Pencarian Berakhir Pilu: Jasad Mahasiswa KKN UIN Semarang Ditemukan 10 Km dari Lokasi Hanyut
-
Detik-detik Kakak Adik di Kendal Ditemukan Lemas, 2 Minggu Jaga Jasad Ibu Cuma Minum Air Putih
-
Ditangkap di Laut Natuna Utara, Kapal Berbendera Vietnam Diduga Angkut 80 Ton Ikan Hasil Curian
-
Ganja 35 Paket dalam Rangka Vespa, ASN Tangerang Terlibat Jaringan Narkoba Lintas Provinsi