Suara.com - Sebanyak 40 persen anak-anak di 5 negara Timur Tengah putus sekolah karena konflik berkepanjangan. Negara-negara itu adalah Suriah, Irak, Yaman, Libya dan Sudan.
Jumlah anak-anak itu sampai 13,7 juta dari 34 juta total anak-anak di negara itu. Jumlahh itu disampaikan badan PBB yang mengurusi anak-anak, UNICEF.
UNICEF menyebutkan jika mereka yang putus sekolah itu kehilangan masa kecilnya. Di mana depan, mereka terancam menjadi generasi militan dan bergabung kelompok militan.
Kepala Badan UNICEF kawasan Timur Tengah, Peter Salama memprediksi jumlah itu akan meningkat menjadi 50 persen jika perang terus berkecamuk.
"Kami berada di ambang kehilangan generasi anak-anak di wilayah ini. Kita harus bertindak sekarang atau kita pasti akan menyesal," kata Peter.
Untuk mengatasi masalah itu, tahun ini UNICEF butuh tambahan dana sampai 300 ribu dolar AS. Dana itu untuk membuat fasilitas pendidikan dan program pendidikan untuk anak putus sekolah.
UNICEF mendata ada 9 ribu sekolah di Suriah, Irak, Yaman dan Libya hancur dalam pertempuran. Di Suriah dan Yaman, satu dari empat sekolah tidak bisa lagi digunakan untuk pendidikan. Di Suriah, 50.000 guru tidak lagi mengajar. (AP)
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Bukan Cuma Guru Ngaji, Ketua Kelompok Pengajian di Jember Kini Dapat Uang Insentif
-
Siswa Mengadu soal Perundungan di Sekolah, Wagub Rano Karno Janji Usut Tuntas
-
Mendagri Harap Karang Taruna Jadi Motor Penggerak Perubahan Desa
-
Tak Terima Jadi Tersangka, Kakak Hary Tanoe Kembali Ajukan Praperadilan Lawan KPK
-
Hadiri Acara 50 Tahun Kemerdekaan Republik Angola, Mendagri: Kehormatan Besar bagi Rakyat Indonesia
-
KUHAP Baru Disahkan, Ahli Peringatkan 'Kekacauan Hukum' Januari 2026: 25 Aturan Pelaksana Belum Siap
-
Kasus Kekerasan di Jakarta Melonjak, Anak-anak Jadi Korban Paling Dominan
-
LBH Jakarta Tegaskan Judicial Review KUHAP Bisa Menegasikan Marwah MK
-
KUHAP Disahkan, Masyarakat Sipil Desak Prabowo Terbitkan Perppu Pembatalan
-
DPR 'Sembunyikan Draf' RUU KUHAP: Pengesahan Tertutup Tanpa Partisipasi Publik