Suara.com - Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Buya Syafi'i Maarif tampak enggan menanggapi penggeseran Komjen Pol. Budi Waseso sebagai Kepala Badan Reserse Kriminal Polri, walau sebelumnya, Buya sempat menyarankan Kapolri dan Presiden agar mencopot Budi dari jabatan sebagai Kabareskrim lantaran dinilai telah mengkriminalisasi sejumlah pimpinan KPK.
"Saya malas mengomentari ini (pelengseran Budi Waseso). Namun dengan pergantian itu, semoga di tempat yang baru nanti dia jadi lebih baik," kata Buya Syafi'i Maarif usai menghadiri acara ulang tahun AJI ke-21 di gedung pusat perfilman Usmar Ismail, Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (4/9/2015) malam.
Kendati demikian, Buya berharap jenderal polisi bintang tiga itu bisa lebih profesional dalam mengemban tugas yang diamanahkan kepada sebagai Kepala Badan Nasional Narkotika (BNN) yang baru. Sehingga kerja-kerja yang ia lakukan dalam penegakan hukum tidak membuat gaduh.
"Saya berharap dia bekerja lebih baik dan profesional, dan tidak menimbulkan huru hara lagi," katanya.
Diberitakan sebelumnya, Budi Waseso bertukar posisi dengan Kepala Badan Nasional Narkotika Komjen Pol Anang Iskandar. Pergantian Budi Waseso itu tertuang dalam Telegram Rahasia (TR) ST/1847/IX/2015 tanggal 3 September 2015 atas nama Kapolri Jenderal Badrodin Haiti tentang mutasi jabatan para perwira tinggi Polri.
Namun menurut Buwas, pergantian jabatan itu merupakan hal yang biasa di tubuh Polri. Hal itu dilakukan guna kepentingan organisasi Polri.
"Hal ini menurut saya mutasi biasa untuk penyegaran dan kepentingan institusi. Saya kira tak usah dipersoalkan. Saya sudah berusaha sebaik mungkin, insyaallah dalam jabatan berikutnya saya akan kerjakan sebaik mungkin," tandasnya.
Berita Terkait
-
Buwas Out, Saudara Ipar Jokowi Kini Komisaris Utama Semen Indonesia
-
Wapres Ma'ruf Amin Pimpin Langsung Upacara HUT ke-63 Pramuka
-
Sambut HUT ke-63, Pramuka Gelar Bakti Sosial untuk Warga
-
Gelar Rakernas, Kwarnas Pramuka Minta Nadiem Makarim Revisi Permendikbud No 12
-
Bayu Krisnamurthi, Dirut Bulog Pengganti Buwas Pernah Masuk Kabinet SBY
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
-
Seluruh Gubernur Wajib Umumkan Kenaikan UMP 2026 Hari Ini
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
Terkini
-
Buntut Kasus Perundungan Disabilitas, Anggota Komisi X Desak Bahasa Isyarat Masuk Kurikulum Nasional
-
SBY: Penanganan Bencana Tidak Segampang yang Dibayangkan, Perlu Master Plan yang Utuh
-
Ketuk Hati Kepala Daerah, Mendagri Tito: Bantu Saudara Kita di Sumatera yang Kena Bencana
-
Buntut OTT KPK di Berbagai Daerah, Jaksa Agung Minta Jaksa Jangan Melanggar Hukum!
-
Tak Terendus Kamera dan Influencer, Prabowo Bongkar Perlawanan 'Gila' Preman di Hutan
-
Prabowo Wanti-wanti Satgas PKH: Jangan Mau Dilobi Sana-sini
-
Jaksa Agung: Uang Rp6,6 Triliun dari Denda Tambang-Sawit hingga Eksekusi Korupsi CPO
-
7 Pertemuan Krusial Dasco - Prabowo yang Selesaikan Masalah Bangsa di 2025
-
BNI Turut Dampingi Anak-Anak Korban Banjir di Aceh Tenggara Lewat Trauma Healing
-
BNI Siap Salurkan 17.356 KPR FLPP pada 2026, Mantapkan Peran di Program Perumahan