Suara.com - Nama Bayu Krisnamurthi terangkat setelah ditunjuk sebagai Direktur Utama Perum Bulog oleh Menteri BUMN Erick Thohir. Sosoknya didapuk menggantikan Budi Waseso sejak tanggal 1 Desember lalu. Tentu publik mulai bertanya-tanya daftar aset dan kekayaan Bayu Krisnamurthi, karena praktis ia kini menduduki jabatan strategis di salam satu BUMN Indonesia.
Bayu sendiri diketahui terakhir kali melakukan pelaporan LHKPN di Maret 2023 lalu, ketika menjabat sebagai salah satu komisaris di PT Rajawali Nusantara Indonesia. Dari LHKPN tersebut, berikut daftar aset dan kekayaan yang dapat dibagikan dalam artikel ini.
Daftar Aset dan Kekayaan Bayu Krisnamurthi
Dalam LHKPN yang dilaporkannya, Bayu diketahui memiliki total kekayaan sebesar Rp19,776,124,630, dengan porsi pada aset tanah dan bangunan yang mencapai hampir Rp5,5 miliar. Aset tanah dan bangunan ini tersebar di Bogor dan Depok.
Selain aset tanah dan bangunan, LHKPN miliknya juga mencatatkan lima buah kendaraan dengan rincian sebagai berikut
- Motor Honda Vario Tahun 2017 senilai Rp9,350,000
- Mobil Toyota Innova Tahun 2022 senilai Rp329,000,000
- Mobil Toyota Voxy Tahun 2020 senilai Rp250,000,000
- Mobil Honda Brio Tahun 2021 senilai Rp170,000,000
- Mobil Honda HR-V Tahun 2018 senilai Rp222,000,000
Selain kelima kendaraan ini, Bayu juga memiliki harta bergerak lain senilai Rp41,000,000. Sebagian besar kekayaannya berbentuk kas dan setara kas, dengan nilai total Rp13,27 miliar. Pada berkas tersebut juga terlihat bahwa Bayu tidak memiliki catatan hutang.
Profil Bayu Krisnamurthi
Secara resmi menjabat sebagai direktur Bulog per 1 Desember 2023 lalu, pengangkatannya tertuang dalam Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor SK-341/MBU/12/2023 tanggal 1 Desember 2023 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-Anggota Direksi Perum Bulog.
Lahir di Manado, 18 Oktober 1964 lalu, dirinya tercatat sebagai dosen di IPB setelah sebelumnya memperoleh gelar sarjana di kampus ini. Namanya juga pernah menjadi Direktur Eksekutif Pusat Studi Pembangunan IPB dari tahun 2000 hingga 2005.
Baca Juga: Begini Praktik Culas Para Mafia Permainkan Harga dan Pasokan Beras
Sejatinya Bayu tidak asing dengan dunia pemerintahan. Ia pernah menjabat sebagai Staf Ahli Menteri Koordinator Perekonomian Bidang Penanggulangan Kemiskinan di tahun 2005 hingga 2008, serta masuk dalam Kabinet Indonesia Bersatu II yang dipimpin oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Wakil Menteri pertanian, dan kemudian digeser ke posisi Wakil Menteri Perdagangan mendampingi Gita Wirjawan.
Kontributor : I Made Rendika Ardian
Berita Terkait
-
Sah, Budi Waseso Resmi jadi Komisaris Utama SIG Gantikan Rudiantara
-
Pemerintah Punya Utang Beras Rp16 Triliun, Sri Mulyani Janji Mau Bayar
-
Bulog Kantongi Stok 1 Juta Beras Impor, Asal dari Negara Mana Saja?
-
Janji Pro Petani, Ganjar Ingin Kembalikan Bulog ke Fungsi Awal Jika Terpilih Jadi Presiden
-
Begini Praktik Culas Para Mafia Permainkan Harga dan Pasokan Beras
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Ustaz Khalid Basalamah Terseret Korupsi Kuota Haji: Uang yang Dikembalikan Sitaan atau Sukarela?
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
Terkini
-
Bank Mandiri Dapat Kucuran Dana Pemerintah Rp55 Triliun, Dipake Buat Apa?
-
Sepi Peminat, Ford Pangkas 1.000 Karyawan di Divisi Mobil Listrik
-
Bansos Beras Lanjut, 18 Juta Keluarga Dapat Beras 10 Kg pada Oktober-November
-
Harapan Buruh pada Menkeu Purbaya: Jangan Naikkan Cukai Rokok!
-
OJK Akui Mayoritas Bank Revisi Target Jadi Lebih Konservatif, Ekonomi Belum Menentu?
-
Pertamina Berhasil Reduksi 1 Juta Ton Emisi Karbon, Disebut Sebagai Pelopor Industri Hijau
-
Pemerintah Dorong Perlindungan BPJS Ketenagakerjaan Bagi Pengusaha UMKM, Dukung UMKM Naik Kelas
-
Rp11 Miliar untuk Mimpi Anak Morosi: Sekolah Baru, Harapan Baru
-
Dulu Joao Mota Ngeluh, Ternyata Kini Agrinas Pangan Nusantara Sudah Punya Anggaran
-
Kekhawatiran Buruh Banyak PHK Jika Menkeu Purbaya Putuskan Kenaikan Cukai