Suara.com - Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PKS Nasir Djamil masih mempertanyakan proses mutasi Komisaris Jenderal Budi Waseso dari Kepala Badan Reserse Kriminal Polri menjadi Badan Narkotika Nasional. Menurut dia, proses mutasi tidak logis sehingga di Senayan muncul wacana pembentukan Panitia Khusus Pelindo II .
"Sebenarnya bisa saja alasan dianggap tidak logis dan memicu sejumlah anggota Komisi III membentuk pansus, bisa saja," kata Nasir di gedung DPR RI, Senayan, Senin (7/9/2015).
Pelindo II adalah salah satu perusahaan yang sedang diusut Bareskrim karena ada dugaan korupsi dalam pengadaan barang. Sejumlah kalangan mengait-ngaitkan pengusutan kasus ini dengan keputusan menggeser Budi Waseso ke BNN agar Bareskrim tak melanjutkan proses hukum.
Nasir mengatakan sebelum memutasi Budi semestinya ada penjelasan dari Kapolri Jenderal Badrodin Haiti sehingga tidak menimbulkan polemik.
"Pada raker dengan Kapolri, harus menjelaskan terang benderang ada apa di balik rotasi tubuh kepolisian, kalau tidak ada latar belakang mengikuti mungkin tak seheboh ini, karena ada embel-embel ini jadi heboh," kata dia.
Nasir juga menyayangkan apabila upaya pemberantasan korupsi dikatakan mengganggu perekonomian suatu negara. Dia menyontohkan kasus di Cina.
"Praktik di sejumlah negara, pemberantasan korupsi tidak mengganggu ekonomi, contohnya Cina, awalnya dianggap ganggu dan dibantah tidak ada korelasi pemberantasan korupsi dengan gangguan ekonomi. Jadi rotasi itu sangat tidak tepat" katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaik November 2025, Cocok Buat PUBG Mobile
-
Ratusan Hewan Ternak Warga Mati Disapu Awan Panas Gunung Semeru, Dampak Erupsi Makin Meluas
-
Profil Victor Hartono: Pewaris Djarum, Dicekal Negara Diduga Kasus Pajak
-
Dugaan Korupsi Miliaran Rupiah, Kejati DIY Geledah Kantor BUKP Tegalrejo Jogja
Terkini
-
Terbongkar! Sindikat Pinjol Dompet Selebriti: Teror Korban Pakai Foto Porno, Aset Rp14 Miliar Disita
-
Usut Kasus Korupsi Haji di BPKH, KPK Mengaku Miris: Makanan-Tempat Istirahat Jemaah jadi Bancakan?
-
Jember Kota Cerutu Indonesia: Warisan yang Menembus Pasar Global
-
Dissenting Opinion, Hakim Ketua Sebut Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi Harusnya Divonis Lepas
-
Komisi III 'Spill' Revisi UU Polri yang Bakal Dibahas: Akan Atur Perpanjangan Batas Usia Pensiun
-
Jadi Pondasi Ekonomi Daerah, Pemprov Jateng Beri Perhatian Penuh pada UMKM
-
Buntut Demo Agustus Ricuh, 21 Aktivis Didakwa Hina Presiden dan Lawan Aparat
-
Demi Yakinkan Pensiunan, KPK Rela Pinjam Uang Tunai Rp300 Miliar untuk Dipamerkan
-
Drama Pohon Tumbang Usai, MRT Jakarta Kembali Normal Jelang Jam Pulang Kantor
-
Divonis 4,5 Tahun Penjara, Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi 'Mengadu' ke Prabowo: Mohon Perlindungan