Suara.com - Satu dari dua puluh orang korban kapal tenggelam di kawasan perairan Sabak Bernam, Selangor, Malaysia, yang telah teridentifkasi adalah perempuan asal Provinsi Aceh.
Namanya Nurlela binti Abdul Wahab (41), warga Gampong Julok Sukon, Kecamatan Ingin Jaya, Kabupaten Aceh Besar.
Menurut rencana, jenazah Nurlela dipulangkan ke kampung halaman hari ini, Selasa (8/9/2015). Sebelum ke Aceh, jenazah Nurlela terlebih dahulu diterbangkan menuju Jakarta.
"Kami ditelpon langsung dari KBRI Kuala Lumpur. Dari identitas dan data yang dikasih sesuai. Katanya besok (pemulangan jenazah), ke Jakarta dulu baru siap itu terbang lagi ke Aceh," kata kakak kandung Nurlela, Mariana, saat dikunjungi sejumlah wartawan di rumahnya di kawasan Lubok Sukon, Ingin Jaya, Aceh Besar.
Kata dia, informasi terkait meninggalnya Nurlela, mulanya ia ketahui setelah salah seorang teman menelpon langsung dari Malaysia. Dalam perbincangan dengan rekannya itu, didapat kabar bahwa Nurlela ikut pulang dengan menumpangi kapal naas tersebut lantaran paspornya ditahan oleh majikan.
"Karena tahu Nurlela ada di kapal itu, dia langsung menghubungi kami. Dia juga membantu memberikan data-data ke KBRI. Dan kemarin kami dihubungi langsung dari sana," ujarnya.
Menurut Mariana, Nurlela telah berada di Malaysia sejak Juli 2013 silam. Di sana, ia bekerja sebagai pembantu rumah tangga selama satu tahun. Namun karena masa kerjanya selesai, Nurlela memutuskan untuk pulang ke Aceh sebelum kembali mendapatkan pekerjaan baru.
"Sempat pulang (ke Aceh). Baru pada November 2014 dia balik ke sana lagi dan kerja dengan majikan yang baru," katanya.
Namun malangnya, majikan yang ia dapat pada kesempatan kedua berperilaku kasar. Nurlela kerab dimarahi dan dibentak. Agar Nurlela tidak bisa kemana-mana, paspornya pun ikut ditahan. Selain itu, Nurlela juga tidak diperbolehkan melaksanakan ibadah.
Soal kekejaman sang majikan itu, kata Mariana, sempat kembali diceritakan Nurlela, dua hari sebelum ia berangkat. Saat itu, Nurlela sempat menghubungi keluarganya di Aceh, untuk memberi kabar bahwa ia akan segera pulang.
"Dua hari sebelum berangkat korban menelpon keluarga mengatakan akan pulang ke Aceh. Dia mau buat rumah dan nggak mau balik lagi karena nggak tahan disiksa majikannya," ujarnya.
Keinginan tersebut, diutarakan Nurlela lantaran mengingat selama ini anak-anak dan dirinya tinggal bersama sang nenek (ibu Nurlela). Paska bercerai dengan suaminya, Nurlela bekerja banting tulang untuk membesarkan empat orang anaknya.
Keempat anak Nurlela, masing-masing bernama Nurul Aflah (22) , Ujang Supriadi (20), Putri (14), Reza Fahlevi ( 10). Selain meninggalkan keempat orang anak, Nurlela juga meninggalkan seorang cucu bernama Arina Izzati (4) yang merupakan anak dari Nurul Aflah. [Alfiansyah Ocxie]
Berita Terkait
Terpopuler
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Investor Mundur dan Tambahan Anggaran Ditolak, Proyek Mercusuar Era Jokowi Terancam Mangkrak?
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
Terkini
-
Kapolri Listyo Sigit Mau Dicopot Prabowo Lewat Komisi Reformasi Polri? Begini Fakta versi Istana!
-
Raja Ampat Kembali Dikeruk PT Gag Nikel, Susi Pudjiastuti ke Prabowo: Kerusakan Mustahil Termaafkan!
-
Di Balik Ledekan Menkeu Purbaya ke Rocky Gerung, Malah Diduga Sarkas pada Jokowi
-
Bikin Gempar Warga Cipayung, Polisi Buru Orang Tua Pembuang Bayi di Waduk Cilangkap
-
Soal Kemungkinan Periksa Ketua Umum PBNU Gus Yahya dalam Kasus Haji, Begini Jawaban KPK!
-
YLBHI Desak Tim Independen Komnas HAM Dkk Usut Dugaan Pelanggaran HAM Berat pada Kerusuhan Agustus
-
KPK Dalami Dugaan Jual Beli Kuota Haji Melalui Pemeriksaan Ustaz Khalid Basalamah
-
YLBHI Soroti Ada Apa di Balik Keengganan Pemerintah Bentuk TGPF Ungkap Kerusuhan Agustus 2025?
-
75 Persen Bansos Triwulan III Sudah Tersalur, Mensos Akui Masih Ada Bantuan Nyangkut!
-
YLBHI Ingatkan Prabowo: Calon Kapolri Baru Harus Jaga Independensi, Bukan Alat Politik atau Bisnis!