Suara.com - Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) memprediksi arus pengungsi atau migran dari Timut Tengah belum berhenti. Mereka adalah para korban perang, krisis politik dan kemiskinan di negaranya.
PBB mencatat akan ada 850 ribu imigran yang akan melintasi Laut Mediterania untuk mencari perlindungan ke Eropa. Prediksi ini bersifat konservatif. Badan pengungsi PBB UNHCR menyerukan kebijakan suaka lebih kohesif untuk menanggapi arus pengungsi ini.
UNHCR dalam pernyataannya kembali menegaskan mereka ke Eropa karena kondisi dunia di Timur Tengah yang tidak stabil. Mereka ingin berlindung dari perang. Namun kebanyakan dari mereka tewas di laut karena tenggelam. Jumlahnya sampai raturan orang.
"Pada 2015, UNHCR mengantisipasi bahwa sekitar 400.000 pendatang baru akan mencari perlindungan internasional ke Eropa melalui Mediterania. Pada 2016 jumlah ini bisa mencapai 450.000 atau lebih," katanya dalam sebuah dokumen banding.
Juru bicara UNHCR, William Spindler mengatakan prediksi untuk tahun ini berjumlah 366.000. Namun arus pengungsi tidak akan bertambah jika Eropa bisa mengeluarkan kebijakan untuk menampung mereka.
Kebanyakan para pengungsi itu menuju Jerman lewat Yugoslavia Makedonia dan Yunani. Kepala UNHCR Antonio Guterres menyerukan peningkatan jumlah perlindunga hukum untuk para pengungsi yang datang ke Eropa. (Reuters)
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Terbongkar! Bisnis Pakaian Bekas Ilegal Rp669 M di Bali Libatkan Warga Korsel, Ada Bakteri Bahaya
-
Mendagri Tegaskan Peran Komite Eksekutif Otsus Papua: Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah
-
Prabowo ke Menteri: Tenang Saja Kalau Dimaki Rakyat, Itu Risiko Pohon Tinggi Kena Angin
-
Bahlil Lapor ke Prabowo Soal Energi Pasca-Bencana: Insyaallah Aman Bapak
-
Manuver Kapolri, Aturan Jabatan Sipil Polisi akan Dimasukkan ke Revisi UU Polri
-
KPK Geledah Rumah Plt Gubernur Riau, Uang Tunai dan Dolar Disita
-
Bersama Kemendes, BNPT Sebut Pencegahan Terorisme Tidak Bisa Dilaksanakan Melalui Aktor Tunggal
-
Bareskrim Bongkar Kasus Impor Ilegal Pakaian Bekas, Total Transaksi Tembus Rp668 Miliar
-
Kasus DJKA: KPK Tahan PPK BTP Medan Muhammad Chusnul, Diduga Terima Duit Rp12 Miliar
-
Pemerintah Aceh Kirim Surat ke PBB Minta Bantuan, Begini Respons Mendagri