Suara.com - Sekretaris Fraksi Golkar DPR versi Munas Bali Bambang Soesatyo tidak mempermasalahkan siapa yang mengatur dan memfasilitasi pertemuan Ketua DPR Setya Novanto dan Wakil Ketua Fadli Zon dengan pengusaha yang juga bakal capres Partai Republik Donald Trump di New Yowrk, Amerika Serikat.
"Bagi saya, soal siapa yang mengatur pertemuan tidak ada masalah. Apalagi antara pengusaha besar seperti HT dengan DT yang juga pengusaha. Yang kita sesalkan adalah peristiwanya. Ini bukan salah atau betul. Tapi lebih kepada soal kepantasan. Soal pantas dan tidak pantas," kata Bambang, Kamis (10/9/2015).
Menurut Bambang kalau saja pertemuan dilakukan secara tertutup tidak dalam suasana pra-kampanye, mungkin tidak akan menjadi masalah besar seperti sekarang.
Tapi, anggota Komisi III ini menyerahkan penanganan kasus dugaan pelanggaran etika tersebut kepada Mahkamah Kehormatan Dewan.
"Tapi, sudahlah. Kan semua sudah terjadi. Semua pihak harus menahan diri. Toh persoalannya sekarang sudah ditangani MKD. Saya berharap MKD bertindak jernih tanpa muatan politik dan bisa memaafkan peristiwa tersebut," kata Bambang.
Terungkapnya nama bos MNC Grup yang juga Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo sebagai fasilitator pertemuan pimpinan DPR dengan Donald Trump berawal dari pernyataan anggota Komisi I DPR dari Fraksi Golkar Tantowi Yahya. Tantowi mengatakan kunjungan pimpinan DPR ke acara Donald Trump difasilitasi Hary Tanoe..
"Yang memfasilitasi, ya Pak Donald Trump itu, kan mempunyai mitra, mitranya di sini adalah Pak Hary Tanoe," kata Tantowi di gedung DPR, Rabu (9/9/2015).
Tantowi meminta pertemuan pimpinan DPR dengan Donald Trump tidak dibesar-besarkan.
"Jadi bagi saya itu tidak perlu dipermasalahkan. Yang penting itu adalah bahwa kita bisa bertemu dengan seorang tokoh," kata Tantowi.
Bagi Tantowi tidak masalah ada orang yang ingin memfasilitasi pimpinan DPR untuk menemui tokoh saat kunjungan ke luar negeri.
"Lho saya rasa ketua DPR akan ke Washington nih besok. Kalau misalnya ada yang memfasilitasi ketemu Hillary Clinton ya kenapa tidak. Ini kan dalam rangka networking baik bisnis maupun apa saja," kata Tantowi
Menurut Tantowi pertemuan pimpinan DPR dengan Donald Trump bukan untuk memberikan dukungan politik kepada pencalonan Donald Trump, melainkan sebatas mengapresiasi investasi bakal calon presiden itu di Indonesia.
"Ya nggak ada goal apa-apa, nggak ada bisnis apa-apa. Ini cuma kesempatan yang digunakan oleh ketua DPR untuk mengapresiasi. Tidak ada goal apa-apa, tidak ada objektif apapun. Tidak ada politik sama sekali kok," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO