Suara.com - Kerabat korban rangkaian serangan teroris 11 September 2001 berkumpul di New York, Amerika Serikat, hari Jumat (11/9/2015) waktu setempat. Mereka menghadiri acara peringatan insiden yang menewaskan 3.000 orang di menara kembar World Trade Center, Pennsylvania, dan tepian Kota Washington, 14 tahun silam.
Acara peringatan yang berlangsung di monumen Empty Sky, seberang kawasan Lower Manhattan dan One World Trade Center ini berlangsung khidmat. Keluarga dan kerabat membacakan satu persatu nama korban meninggal dunia dalam insiden yang mengguncang Amerika Serikat itu.
"Kami amat terberkati karena pernah memilikimu sebagai malaikat kami dan kami merasa hampa tanpa kehadiranmu, kami sangat mencintaimu," kata Daniel Pagan, lelaki yang kehilangan sepupunya, Melissa Candida Doi, dalam serangan tersebut.
Mereka yang hadir saling berpelukan, beberapa membawa foto atau mengenakan kaos bergambar orang-orang yang mereka cintai. Sebagian membawa poster bertuliskan "kami tak akan pernah lupa".
Para kerabat dan keluarga juga berterimakasih kepada para petugas evakuasi dan medis yang pertama kali terjun ke lokasi untuk mencari para korban. Sebagian besar dari mereka hingga kini menderita berbagai penyakit akibat udara kotor dan beracun yang ditimbulkan dari runtuhnya menara kembar World Trade Center (WTC).
Warga juga memadati Ground Zero, lokasi yang semula menjadi tempat berdirinya menara megah WTC. Dua gedung tersebut luluh lantak usai dihantam dua pesawat yang diklaim AS dibajak oleh teroris, pada Selasa, 11 September 2001.
Dalam acara yang diiringi musik bernuansa lembut itu, keluarga dan kerabat korban juga meletakkan karangan bunga di dekat nama para korban yang diukir di panel perunggu di monumen depan 9/11 Memorial and Museum.
Acara yang berlangsung selama empat jam itu ditutup dengan lengkingan suara terompet yang ditiup seorang veteran militer.
"Kami datang ke sini setiap tahun. Kami tinggal di New Jersey. (Setiap tahun) mereka yang datang kian berkurang, namun saya dan istri saya, selama kami masih bernafas, kami akan tetap datang ke sini," kata Tom Acquaviva yang kehilangan putra mereka, Paul, saat menara itu ambruk.
"Jenazahnya tak pernah ditemukan, jadi tempat ini adalah makamnya," lanjut Tom. "Dia adalah anak yang terbaik," tutupnya.
Para teroris yang diyakini anggota kelompok Al Qaeda menabrakkan pesawat yang mereka bajak ke World Trade Center, juga ke markas militer AS di Pentagon, Arlington, Virginia. Sementara itu, satu pesawat lainnya, yang diduga mengarah ke Washington, jatuh di sebuah ladang di Shanksville, Pennsylvania. (Reuters)
Berita Terkait
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
Terkini
-
Konflik Lahan di Lebak Memanas, DPR Panggil Perusahaan dan KLHK
-
Di Hadapan Buruh, Aher Usul Kontrak Kerja Cukup Setahun dan Outsourcing Dibatasi
-
Aher Terima Curhat Buruh: RUU Ketenagakerjaan Jadi Sorotan, PHK Sepihak Jadi Ancaman
-
Tips Akhir Tahun Ga Bikin Boncos: Maksimalkan Aplikasi ShopeePay 11.11 Serba Hemat
-
Deolipa Tegaskan Adam Damiri Tidak Perkaya Diri Sendiri dalam Kasus Korupsi Asabri
-
Tak Hadir Lagi di Sidang Sengketa Tambang Nikel Haltim, Dirut PT WKS Pura-pura Sakit?
-
Gubernur Pramono Lanjutkan Uji Coba RDF Rorotan Meski Diprotes: Tidak Kapasitas Maksimum
-
Hasto: PDIP Dorong Rote Ndao Jadi Pusat Riset Komoditas Rakyat, Kagum pada Tradisi Kuda Hus
-
Di Rote Ndao, Hasto PDIP Soroti Potensi Wilayah Terluar RI
-
Gelar Pahlawan untuk Soeharto, KontraS: Upaya Cuci Dosa Pemerintah