"Setelah misi kapal Glomar terbongkar, Pemerintah Amerika Serikat menghentikan operasi lanjutan pengangkatan kapal selam itu," lanjut sumber tersebut.
Pada tahun 1975, CIA tak pernah mengakui soal keberadaan Glomar Explorer, maupun misi pengangkatan kapal selam Soviet yang dikenal dengan Project Azorian itu.
Pada tahun 1992, Direktur CIA kala itu, Robert Gates, memberikan sebuah video kepada Presiden Rusia Boris Yeltsin, yang memperlihatkan lokasi peristirahatan terakhir keenam pelaut Uni Soviet dalam kapal selam K-129.
Nasib Kapal Glomar Explorer
Tahun 1997, Glomar Explorer diubah namanya menjadi GSF Explorer. Kapal tersebut dibeli oleh perusahaan pengeboran minyak Transocean pada tahun 2010, lalu digunakan untuk mengebor minyak di Teluk Meksiko hingga Angola.
Geladak kapal ini dilengkapi dengan area pendaratan helikopter. Kapal ini juga memiliki sebuah alat bor setinggi 52 meter yang memungkinkan untuk melakukan pengeboran hingga kedalaman 9 kilometer.
Ketika masih difungsikan, kapal ini disewakan dengan harga 400.000 Dolar atau Rp5,7 miliar dengan kurs sekarang. Kapal ini diawaki 160 kru dan mampu mengebor di tengah lautan berombak ganas berkat bantuan 11 mesin pendorong.
Namun, dengan merosotnya harga minyak dan berkurangnya permintaan pengeboran, GSF Explorer dan kapal-kapal sejenis yang butuh biaya perawatan besar, terpaksa dijual sebagai besi tua.
Transocean, perusahaan pemilik anjungan minyak lepas pantai di Teluk Meksiko yang meledak pada tahun 2010, menjual GSF Explorer bersama sekitar 20 kapal lainnya. (Reuters)
BERITA MENARIK LAINNYA:
Jika Berhasil Ini Akan Menjadi Transplantasi Kepala Pertama
Perampok Terkonyol Ini Minta Uang Ditransfer ke Rekeningnya
Berita Terkait
-
Trump Tingkatkan Tekanan Militer: AS Kirim Kapal Perang, Venezuela Tuduh CIA Terlibat!
-
Ternak Mulyono Diseret Yudo Sadewa, Usai Blunder Sebut Sri Mulyani Agen CIA
-
'Jakarta Is Coming', Teror Kode di Dinding Jalanan Chile Jelang Kudeta Berdarah
-
Heboh! Anak Menteri Keuangan Minta Maaf Tuduhan Agen CIA ke Sri Mulyani: Hanya Bercanda?
-
Anak Menkeu Purbaya Cengengesan saat Klarifikasi Sri Mulyani Agen CIA, Netizen Makin Ngamuk!
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Antrean Panjang di Stasiun, Kenapa Kereta Api Selalu Jadi Primadona di Periode Libur Panjang?
-
Kasus Deforestasi PT Mayawana, Kepala Adat Dayak Penjaga Hutan di Kalbar Dijadikan Tersangka
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara
-
Ramai Narasi Perpol Lawan Putusan MK, Dinilai Tendensius dan Tak Berdasar