Suara.com - Seakan tak ada kapoknya, majalah satir asal Prancis, Charlie Hebdo, kembali memicu kontroversi. Kali ini, lewat kartunnya, Charlie Hebdo menertawai respon negara-negara Eropa terhadap gelombang pengungsi dari negara konflik seperti Suriah dan Irak.
Seperti diketahui, Charlie Hebdo ini adalah majalah satir yang pernah menjadi sasaran serangan bersenjata pada bulan Januari silam lantaran mempublikasikan kartun yang dinilai menghina sosok Nabi Muhammad.
Kini, terbitan terbaru majalah itu menjadi sorotan. Kritik pedas pun bermunculan di media sosial.
Salah satu kartun di majalah itu memelesetkan sebuah foto yang menampilkan jenazah Aylan Kurdi, bocah pengungsi asal Suriah yang terdampar di pantai Turki. Konon, karena foto menyedihkan itulah mata dunia mulai tertuju pada penderitaan para pengungsi yang mencari penghidupan baru di Eropa.
Pada kartun Charlie Hebdo, si bocah digambarkan berbaring di pasir di samping sebuah spanduk iklan yang menawarkan menu makanan dua porsi dengan harga satu porsi saja. Di bagian bawah gambar tertulis caption,"Nyaris saja berhasil...".
Di kartun lainnya, tampak figur mirip Yesus yang sedang berjalan di atas air, sementara ada sosok lain yang tenggelam di air dengan posisi kaki di atas. Di situ, si kartunis menyertakan tulisan yang bernada SARA.
Kecaman pun datang dari berbagai penjuru dunia. "Kematian Aylan Kurdi diolok-olok oleh Charlie Hebdo," tulis Toronto Sun di headlinenya. "Charlie Hebdo dikritik atas kartun soal kematian bocah Suriah," bunyi berita yang dimuat di Times of India.
Banyak media yang mengatakan, Charlie Hebdo bisa saja berurusan dengan hukum atas kartun mereka. Namun, menurut Maajid Nawaz, pakar dari lembaga kontra-terorisme yang berbasis di Inggris, Quilliam, kartun tersebut justru merupakan bentuk kritik terhadap para penguasa Eropa yang gagal memberikan solusi bagi para pengungsi.
Saat dihubungi Reuters, seorang juru bicara Charlie Hebdo mengatakan, hingga saat ini mereka belum menerima komplain atas kartun kontroversial di terbitan terbaru mereka. (Reuters)
BERITA MENARIK LAINNYA:
Tersangka Pembunuh Angeline Dikeroyok Sesama Tahanan
Buat 'Bom Waktu' Rakitan, Remaja Diundang Obama ke Gedung Putih
Bali Geger, Desa Tempat Pernikahan Sejenis Dicari Aparat
Para Pemburu UFO Temukan Piring Terbang Berusia Jutaan Tahun
Berita Terkait
-
PBB Beberkan Data Mengerikan Serangan Israel, Tiap 8 Menit Jatuhkan Satu Bom di Gaza
-
CEK FAKTA: Video Pengungsi Palestina Diterbangkan ke Indonesia
-
Akhir Era Assad: Gelombang Kepulangan Pengungsi Suriah Dimulai
-
Israel Serang Tenda Pengungsi di Jalur Gaza, Puluhan Warga Tewas
-
Terlunta-lunta Imbas Kebakaran, Warga Kapuk Muara Terharu Dapat Bantuan: Kami Tak Menyangka
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
Terkini
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
Gus Yasin Daftarkan Kepengurusan PPP Kubu Agus Suparmanto ke Kemenhum: Hasil Muktamar Hanya Satu
-
Bayi yang Dibuang ke Panti Anak Yatim di Jakbar Meninggal, Sejoli Buronan Polisi Masih Santai Kerja
-
Peringatan Hari Kesaktian Pancasila, Mendagri Hadiri Upacara di Lubang Buaya
-
PPP Jabar Ungkap Blunder Fatal Amir Uskara Bikin Agus Suparmanto Melenggang Jadi Ketum
-
Komplotan Begal 7 Kali Beraksi di Jakarta Nyamar Debt Collector, Korbannya 'Dibuang' ke Flyover!
-
Aksi Culas Bos Pangkalan Elpiji Terbongkar, Oplos Tabung Gas hingga Raup Rp70 Juta Saban Bulan
-
Singgung Sorotan Negatif Program MBG di Media Sosial, DPR Desak Pemulihan Kepercayaan Publik
-
Dapur MBG Penyebab Keracunan di SDN Gedong Tak Bersertifikat, Komnas PA Tuntut Tanggung Jawab Hukum
-
Anggota DPR Desak 'Rebranding' Program Makan Bergizi: 'Gratis'-nya Dihapus, Konotasinya Negatif