Suara.com - Candi Sukuh peninggalan Kerajaan Majapahit di Desa Berjo, Ngargoyoso, Karanganyar, Jawa Tengah, dipugar oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah. Tujuan pemugaran untuk melestarikan dan memperpanjang umur bangunan candi.
Pasalnya, kondisi fisik bangunan candi Hindu ini sudah banyak yang rusak akibat termakan usia. Bahkan, candi yang terletak di lerang Gunung Lawu itu mengalami penurunan sejak lima tahun terakhir.
Menurut Ketua tim pemugaran BPCB Jawa Tengah, Sudarno, pada tahun 1970 pernah terjadi gempa bumi akibat dari aktivitas Gunung Lawu. Gempa bumi ini terjadi berkali-kali selama sebulan penuh. Dalam sehari bisa mencapai 40 kali gempa.
"Sehingga membuat bangunan utama Candi Sukuh ini mengalami pergeseran dan penurunan. Sehingga kondisi sudut bangunan utama candi ini tidak sama,” katanya di sela-sela meninjau pemugaran Candi Sukuh, Rabu (16/9/2015).
Dia menambahkan proses pemugaran situs purbakala ini dilakukan sejak April 2015. Dimulai dengan membuka lapisan batu luar candi karena Candi Sukuh dikelilingi empat lapisan batu. Setelah itu dilakukan pembersihan pada lapisan batu candi bagian dalam.
Di samping itu juga dilakukan pembongkaran tanah budaya yang terdapat di puncak candi. Pihaknya menduga sebagai situs purbakala menyimpan berbagai benda berharga di dalamnya. Namun demikian, setelah dilakukan pembongkaran ternyata benda yang dicari itu tidak ada.
“Setelah dibongkar tanah bagian tengah candi ini ternyata tanah bukit asli. Dengan pembongkaran itu maka bisa dipastikan bahwa Candi Sukuh ini dibangun di tanah bukit dengan dikelilingi batu-batuan berlapis,” imbuhnya.
Sudarno menyebutkan Candi Sukuh ini merupakan candi terunik dari berbagai candi peninggalan purbakala yang pernah dilakukan pemugaran. Keunikan ini terdapat dari bentuk bangunan candi.
Biasanya tempat suci diyakini sebagai tempat dewa bersemayam berada di bagian utama candi, justru di Candi Sukuh ini berada di luar bangunan utama. Yakni di kedua bagian bangunan gapura candi.
“Ini sangat menarik untuk dilakukan penelitian. Proses pemugaran ini BPCB turut melibatkan ahli geologi dan arkeolog dari Universitas Gadjah Mada (UGM),” katanya.
Lebih jauh, proses pemugaran Candi Sukuh dilakukan dengan menggunakan anggaran APBN senilai Rp700 juta. Dipastikan pemugaran tahap pertama ini selesai awal tahun 2016. (Labib Zamani)
Tag
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Pratikno di Gereja Katedral Jakarta: Suka Cita Natal Tak akan Berpaling dari Duka Sumatra
-
Kunjungi Gereja-Gereja di Malam Natal, Pramono Anung: Saya Gubernur Semua Agama
-
Pesan Menko Polkam di Malam Natal Katedral: Mari Doakan Korban Bencana Sumatra
-
Syahdu Misa Natal Katedral Jakarta: 10 Ribu Umat Padati Gereja, Panjatkan Doa untuk Sumatra
-
Melanggar Aturan Kehutanan, Perusahaan Tambang Ini Harus Bayar Denda Rp1,2 Triliun
-
Waspadai Ucapan Natal Palsu, BNI Imbau Nasabah Tidak Sembarangan Klik Tautan
-
Bertahan di Tengah Bencana: Apa yang Bisa Dimakan dari Jadup Rp 10 Ribu Sehari?
-
Hampir Sebulan Pasca Banjir Bandang, Aceh Tamiang Masih Berkubang Lumpur dan Menahan Lapar
-
Sikap PKB Usai Kiai Ma'ruf Amin Pilih Jalan Uzlah
-
Dari Masa ke Masa UMP DKI Jakarta Dalam 9 Tahun Terakhir