Suara.com - Sembilan jamaah calon haji Indonesia yang menjadi korban luka pada musibah crane roboh dan hingga kini masih dirawat di rumah sakit, akan mendapat fasilitas wukuf dari pemerintah Arab Saudi di rumah sakit Arafah.
"Mereka akan dipindahkan ke RS Arafah untuk sekalian wukuf di sana," kata Kepala Seksi Kesehatan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja (Daker) Mekkah, Thafsin Alfarizi, kepada Antara di Mekkah, Arab Saudi, Selasa.
Ia mengatakan pemindahan jamaah korban crane mendapat fasilitas untuk lebih awal diberangkatkan ke Arafah, karena Raja Salman meminta korban luka akibat musibah crane roboh di Masjidil Haram didahulukan berada di tempat wukuf tersebut.
Setelah wukuf, kata dia, mereka akan dikembalikan ke rumah sakit tempat masing-masing dirawat. Namun, lanjut dia, tidak tertutup kemungkinan bila kondisi mereka membaik akan dikembalikan ke kloter atau Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI).
Menurut Thafsin, jamaah Indonesia yang masih dirawat di rumah sakit Arab Saudi sebagian mengalami patah tulang dan ada yang dioperasi kepalanya akibat benturan.
Sembilan orang tersebut dirawat di Rumah Sakit Al-Noor ( Murodi Yahya dari embarkasi Surabaya, Zulfitri Zaini bt Zaini dari embarkasi Padang, dan Subandi bin Ahmad Sarbini dari embarkasi Makasar) dan Rumah Sakit Zaher (Isnainy Fadjriyah binti Abdul dari embarkasi Surabaya dan Trimurti Ali binti SD Said Abbas dari embarkasi Padang).
Sedangkan empat lainnya dirawat di Rumah Sakit King Faisal Syisyah (Yanto Sugiyanto Subandi dari embarkasi Jakarta-Pondok Gede, Rubiah Muhammad dari embarkasi Batam, dan Iriani Widia Rahmad dari embarkasi Medan), serta Rumah Sakir King Abdullah (Zalniwarti binti Munaf dari embarkasi Padang).
Lebih jauh ia mengatakan selain kesembilan korban crane tersebut, ada sekitar 60 jamaah Indonesia yang juga dirawat di berbagai rumah sakit pemerintah Arab Saudi (RSAS).
"Ada 69 jamaah Indonesia yang dirawat RSAS, dan 40 jamaah dirawat di BPHI. Jamaah yang dirawat rata-rata mengalami keluhan penyakit seperti hipertensi, stroke, sakit jantung dan diabetes," kata Thafsin.
Thafsin juga mengimbau saat menjalankan puncak ibadah haji, jamaah Indonesia diharapkan banyak minum air putih, konsumsi kurma, dan memakai masker.
"Suhu panas ini berpotensi menimbulkan heatstroke," ujarnya. Oleh karena itu, ia menyarankan agar selama berada di Mina, jamaah sebaiknya menghindari pakain tebal dan sering terpapar matahari.
"Selain itu saat melempar jumrah, sebaiknya tidak dilaksanakan pada siang hari karena cuaca cukup panas. Sebaiknya melempar jumrah dilakukan pada malam hari," ujar Thafsin.
Pihaknya mengerahkan sekitar 1.600 tenaga kesehatan baik yang tersebar di kloter maupun non-kloter yang siap melayani keluhan kesehatan jamaah haji Indonesia. (Antara)
Berita Terkait
- 
            
              Kemenhaj Resmi Usulkan Biaya Haji 2026 Sebesar Rp88,4 Juta
- 
            
              Estimasi Biaya Umrah Mandiri Terbaru, Lebih Murah dari Paket Travel?
- 
            
              Resmi Turun, Berapa Rincian Biaya dan Kuota Haji 2026?
- 
            
              Kuota Haji Jadi Bancakan Travel Nakal? KPK Sita Uang Asing dari Penyelenggara
- 
            
              Kisah Unik Hijrah Ivan Gunawan: Dulu Kritik Pengajian Bikin Macet, Kini Akrab dengan Habib
Terpopuler
- Profil 3 Pelatih yang Dirumorkan Disodorkan ke PSSI sebagai Pengganti Kluivert
- 5 Rekomendasi Mobil Sunroof Bekas 100 Jutaan, Elegan dan Paling Nyaman
- 5 Day Cream Mengandung Vitamin C agar Wajah Cerah Bebas Flek Hitam
- Warna Lipstik Apa yang Bagus untuk Usia 40-an? Ini 5 Rekomendasi Terbaik dan Elegan
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
Pilihan
- 
            
              Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
- 
            
              Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
- 
            
              Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
- 
            
              Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
- 
            
              Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
Terkini
- 
            
              Pramono Buka Luas Ruang Inovasi, Pengamat: Patut Diapresiasi
- 
            
              Apa Hebatnya Soeharto? Ini Balasan Politisi PSI ke PDIP
- 
            
              Ditemukan Ganja Sisa Hisap, Polisi Sebut Onad Merupakan Korban Penyalahgunaan Narkotika
- 
            
              Setelah Dua Tahun Gelap, Warga Poso Akhirnya Nikmati Terangnya Listrik Berkat Program Pemerintah
- 
            
              Alhamdulillah! Mendikdasmen Naikkan Insentif Guru Honorer Mulai 2026, Jadi Segini!
- 
            
              Lima Tahun Tragedi KM 50, Ini Alasan FPI Tetap Suarakan Keadilan di Depan Komnas HAM
- 
            
              Proyek Whoosh Disorot KPK, Mahfud MD: Jokowi dan Para Menterinya Bisa Dimintai Keterangan
- 
            
              Bagaimana Kondisi Onad Saat Ditangkap Narkoba? Ini Kata Polisi
- 
            
              Kasus Korupsi Jual Beli PGN, KPK Sita Kantor dan Pipa Gas di Cilegon
- 
            
              Tuntut Keadilan Tragedi KM 50, FPI Gelar Aksi Damai di Depan Komnas HAM