Suara.com - Para atlet terutama dari nomor ganda campuran pelatnas Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI), membidik gelar juara dalam turnamen Thailand Terbuka 2015 di Muangthong Thani Bangkok, Thailand, mulai Selasa (29/9) hingga Minggu (4/10).
"Jika melihat hasil undian pertandingan, atlet-atlet kami berpeluang juara. Kami juga menargetkan mereka untuk meraih gelar. Hanya saja, kami tetap memantau kondisi di lapangan nanti," kata pelatih ganda campuran PBSI Enroe Suryanto di Bangkok, Senin, seperti dikutip Tim Humas dan Media Sosial PBSI dalam siaran pers kepada Antara di Jakarta.
Pelatnas PBSI menurunkan empat pasangan campuran dalam turnamen tingkat grand prix gold itu. Keempat pasangan itu adalah Riky Widianto/Richi Puspita Dili, Praveen Jordan/Debby Susanto, Edi Subaktiar/Gloria Emanuelle Widjaja dan Ronald Alexander/Melati Daeva Oktavianti.
Riky/Richi merupakan pasangan unggulan dua dalam kejuaraan berhadiah total 120 ribu dolar AS itu setelah pasangan Korea Selatan Ko Sung Hyun/Kim Ha Na sebagai unggulan pertama.
"Kami tidak berpikir sebagai pemain unggulan. Kami berusaha bermain maksimal dan mengurangi kesalahan sehingga tumbuh kepercayaan diri di lapangan. Tapi, kami juga tidak ingin terlalu percaya diri sehingga membahayakan permainan kami," kata Richi.
Pasangan Praveen/Debby yang menduduki unggulan tiga akan berjumpa dengan ganda campuran Tiongkok Zhang Wen/Ou Dongni yang merupakan pemain peringkat 551 dunia.
Sementara, Edi/Gloria akan menghadapi wakil Singapura Danny Bawa Chrisnanta/Yu Yan Vanessa Neo. Edi/Gloria masih unggul 3-1 atas Danny/Yu dengan kemenangan terakhir pada Malaysia Masters 2015.
Ronald/Melati, di sisi lain, akan menghadapi tantangan berat pada putaran pertama karena harus melawan pasangan unggulan pertama asal Korea Selatan Ko Sung Hyun/Kim Ha Na.
Selain empat ganda campuran pelatnas PBSI, tujuh pasangan campuran Indonesia juga turut berjuang memperebutkan poin demi tiket Olimpiade Rio 2016.
Tujuh pasangan itu adalah Andrei Adistia/Vita Marissa, Fran Kurniawan/Komala Dewi, Markis Kido/Pia Zebadiah Bernadet, Irfan Fadhilah/Weni Anggraini, Hendra Aprida Gunawan/Shendy Puspa Irawati, Didit Juang/Variella Aprilsasi Putri Lejarsari dan Agripinna Prima Rahmanto Putera/Apriani Rahayu. [Antara]
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
-
Heimir Hallgrimsson 11 12 dengan Patrick Kluivert, PSSI Yakin Rekrut?
-
Pelatih Islandia di Piala Dunia 2018 Masuk Radar PSSI Sebagai Calon Nahkoda Timnas Indonesia
-
6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
Terkini
-
Pulihkan Nama Baik, Presiden Prabowo Beri Rehabilitasi Dua Guru Korban Kriminalisasi Asal Luwu Utara
-
Pesan Pengacara PT WKM untuk Presiden Prabowo: Datanglah ke Tambang Kami, Ada 1,2 Km Illegal Mining
-
Misteri Penculikan Bilqis: Pengacara Duga Suku Anak Dalam Hanya 'Kambing Hitam' Sindikat Besar
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Buka Penyidikan Periode 2008-2015, Puluhan Saksi Diperiksa
-
Aliansi Laki-Laki Baru: Lelaki Korban Kekerasan Seksual Harus Berani Bicara
-
Ahli BRIN Ungkap Operasi Tersembunyi di Balik Jalan Tambang PT Position di Halmahera Timur
-
Jeritan Sunyi di Balik Tembok Maskulinitas: Mengapa Lelaki Korban Kekerasan Seksual Bungkam?
-
Mendagri Tito Dapat Gelar Kehormatan "Petua Panglima Hukom" dari Lembaga Wali Nanggroe Aceh
-
'Mereka Mengaku Polisi', Bagaimana Pekerja di Tebet Dikeroyok dan Diancam Tembak?
-
Efek Domino OTT Bupati Ponorogo: KPK Lanjut Bidik Dugaan Korupsi Monumen Reog