Suara.com - Empat orang jamaah haji asal Provinsi Jambi meninggal dunia di Tanah Suci Mekkah karena sakit, kata Kepala Kantor Wilayah Kementrian Agama (Kemenag) Jambi M Thahir.
"Keempat jamaah meninggal karena sakit yang diderita dari Tanah Air. Kami sudah cek juga per kloter, tidak ada yang meninggal akibat musibah-musibah di Mekkah dan Mina," kata Thahir kepada Antara di Jambi, Selasa.
Keempat jamaah haji Jambi yang meninggal di Tanah Suci itu adalah Hasnah Lasuku Abdullah binti Lasukau (75), Hatinah Binti Bakut (64), Nursinah Asnawi Ibas Binti Asnawi (55), dan Sopii Rani Syahid Bin Rani (62).
Hasnah Lasuku Abdullah binti Lasukau meninggal sebelum wukuf di Arafah, didiagnosa menderita Syok Septik. Hasnah merupakan jamaah asal Koto Petai, tergabung dalam rombongan kelima kloter 19 regu kedua, Kecamatan Danau Kerinci, Kabupaten Kerinci.
Kemudian Hatinah Binti Bakut meninggal pada Kamis (24/9) pada pukul 12.30 WAS. Hatimah asal Desa Tiga Alur Pangkalan Jambu, Kabupaten Merangin. Hatinah menderita dehidrasi berat setelah melempar jumrah di Mina.
Selanjutnya Jumat (25/9), Nursinah Asnawi Ibas Binti Asnawi juga mengembuskan nafas terakhir setelah melempar jumrah. Nursina yang beralamat di Desa Harapan Jaya RT 08 Sungai Serindit, Kabupaten Tanjabbar meninggal karena terkena Heat Stroke atau serangan panas.
Terakhir yakni atas nama Sopii Rani Syahid Bin Rani dari Kloter 17 Jambi. Warga Jalan Hayam Wuruk RT 34 Kecamatan Jelutung Kota Jambi itu meninggal dunia Senin (28/9) pukul 06.45 WAS.
Petugas kloter 17 Jambi M Juddah mengatakan, Sopii meninggal dunia di dalam kamar hotelnya. Sopii diketahui memiliki riwayat penyakit jantung. (Antara)
Berita Terkait
-
KPK Ungkap Khalid Basalamah Cicil Uang Korupsi Haji, Pengembalian Dana Tak Hapus Pidana
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Kolaborasi Haji Robert dan Universitas Binawan Buka Pintu Dunia untuk Anak Yatim dan Yatim Piatu
-
KPK Kejar Jejak Uang Korupsi Haji, Giliran Bendahara Asosiasi Travel Diperiksa
-
Korupsi Kuota Haji: KPK Endus Aliran Duit Haram Sampai ke Meja Dirjen, Hilman Latief Dicecar 11 Jam
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
Terkini
-
Digerebek Satpol PP Diduga Sarang Prostitusi, Indekos di Jakbar Bak Hotel: 3 Lantai Diisi 20 Kamar!
-
Usai Siswa Keracunan Massal, DPR Temukan Ribuan SPPG Fiktif: Program MBG Prabowo Memang Bermasalah?
-
RUU Perampasan Aset Mesti Dibahas Hati-hati, Pakar: Jangan untuk Menakut-nakuti Rakyat!
-
Ucapan Rampok Uang Negara Diusut BK, Nasib Wahyudin Moridu Ditentukan Senin Depan!
-
Survei: Mayoritas Ojol di Jabodetabek Pilih Potongan 20 Persen Asal Orderan Banyak!
-
Sambut Putusan MK, Kubu Mariyo: Kemenangan Ini Milik Seluruh Rakyat Papua!
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi