Suara.com - Aksi solidaritas untuk petani dan aktivis antitambang, Salim Kancil, terus berlangsung. Hari ini, Pemuda Tanggap Bencana Universitas Jember dan Aliansi Mahasiswa Tolak Tambang turun ke jalan di dua lokasi berbeda di Kabupaten Jember, Jawa Timur.
Aliansi Mahasiswa Tolak Tambang yang terdiri dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Rayon Fisip dan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia Komisariat Sastra melakukan long march dari Universitas Jember menuju bundaran DPRD setempat.
"Kami mendesak semua tambang yang sedang dan akan berlangsung di pantai pesisir selatan harus ditutup karena penambangan itu menyebabkan konflik sosial hingga terbunuhnya Salim Kancil," kata koordinator aksi Aliansi Mahasiswa Tolak Tamnbang Jember, Anggi Raka.
Menurut dia, pembukaan penambangan pasir besi di sepanjang pesisir selatan dari Banyuwangi hingga Lumajang menuai protes dari masyarakat sehingga pemerintah kabupaten setempat harus tegas menolak penambangan yang menjadi pemicu konflik horisontal antarmasyarakat.
"Tragedi berdarah di Desa Selok Awar-Awar Lumajang bisa saja terjadi di Desa Paseban, Kecamatan Kencong, Kabupaten Jember, apabila hal tersebut tidak diantisipasi sejak dini karena masyarakat sekitar sudah tegas untuk menolak penambangan pasir besi di sana," paparnya.
Ia mengatakan kasus terbunuhnya aktivis antitambang Salim Kancil harus menjadi pelajaran semua pihak dan pemerintah tidak gegabah untuk menerbitkan izin penambangan yang sudah jelas ditolak oleh masyarakat setempat.
"Kami mendesak aparat kepolisian mengusut tuntas kasus pembunuhan dan penganiayaan terhadap Salim Kancil dan Tosan yang menjadi korban kekerasan para penguasa desa setempat. Tangkap dan adili aktor intelektual dibalik terbunuhnya Salim Kancil," tegasnya.
Sementara itu, Koordinator Pemuda Tanggap Bencana Universitas Jember, Djoko Mulyono, mengatakan aksi solidaritas atas terbunuhnya Kancil dilakukan dengan membangun sebuah tenda untuk menggalang opini publik atas kasus tersebut.
"Kami sudah memasang tenda selama tiga hari untuk menggalang opini kasus terbunuhnya aktivis antitambang dan hari ini kami turun ke jalan di kawasan kampus untuk mengajak mahasiswa lain berempati terhadap Salim Kancil," tuturnya.
Ia mengatakan Pemuda Tanggap Bencana Unej juga sudah berbincang secara lesan kepada pihak Fakultas Hukum Unej terkait dengan upaya pendampingan hukum para korban kekerasan di Lumajang tersebut.
"Tim Lembaga Bantuan Hukum Unej menyatakan kesiapannya untuk ikut mendampingi, apabila diperlukan oleh keluarga korban," katanya.
Djoko mengatakan Rektor Unej M. Hasan juga memberikan dukungan kepada Pemuda Tanggap Bencana Unej atas aksi solidaritas yang dilakukan para mahasiswa tersebut. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Cegah Penyalahgunaan, MKD Pangkas Titik Anggaran Reses Anggota DPR Menjadi 22
-
Sanjungan PSI Usai Prabowo Putuskan Siap Bayar Utang Whoosh: Cerminan Sikap Negarawan Jernih
-
Rumah Dijarah, MKD Pertimbangkan Keringanan Hukuman untuk Sahroni, Eko Patrio, dan Uya Kuya
-
Tertangkap! 14 ABG Pelaku Tawuran di Pesanggrahan Jaksel Bawa Sajam hingga Air Cabai
-
Bukan Penipuan! Ternyata Ini Motif Pria Tabrakan Diri ke Mobil di Tanah Abang
-
Resmi! Gubernur Riau Jadi Tersangka, Langsung Ditahan 20 Hari!
-
PSI Minta Satpol PP Tegas Tertibkan Parkir Liar di Trotoar: Sudah Ganggu Pejalan Kaki!
-
Drama di MKD DPR Berakhir: Uya Kuya Lolos dari Sanksi Kode Etik
-
Drama Penangkapan Gubernur Riau: Kabur Saat OTT, Berakhir Diciduk KPK di Kafe
-
Usman Hamid Sebut Soeharto Meninggal Berstatus Terdakwa: Sulit Dianggap Pahlawan