Suara.com - Dinas Peternakan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, membantah bahwa pasokan daging anjing untuk wilayah DKI Jakarta berasal dari wilayah Kabupaten Sukabumi.
"Kami akui memang memiliki tempat penampungan anjing di wilayah Kecamatan Nagrak, namun anjing hidup bukan untuk dikonsumsi tetapi untuk berburu," kata Kepala Disnak Kabupaten Sukabumi, Iwan Karmawan di Sukabumi, Jumat.
Menurutnya, anjing hidup disalurkan ke wilayah Sumatera dan bukan untuk konsumsi bahkan kesehatannya terjamin karena secara rutin diberikan vaksi antirabies, bahkan pakannya juga berkualitas karena digunakan untuk berburu oleh majikannya. Bahkan, anjing yang dari Kabupaten Sukabumi juga dilarang masuk ke DKI Jakarta.
Sehingga, tidak benar Kabupaten Sukabumi menjadi daerah pemasok daging anjing terbesar untuk wilayah Ibu Kota dan jelas izinnya juga tidak ada. Selain itu, anjing yang ditampung tidak akan mencukupi untuk kebutuhan konsumsi sebagian warga di DKI Jakarta, maka dari itu pihaknya mempertanyakan data Pemprov DKI Jakarta perihal pasokan daging anjing dari Sukabumi.
"Adapun tempat penampungan yang di wilayah Nagrak hanya untuk anjing berburu saja, bukan untuk dikonsumsi," tambahnya.
Sebelumnya, Pemkot Sukabumi juga membantah bahwa daerahnya menjadi salah satu pemasok daging anjing untuk wilayah DKI Jakarta, bahkan untuk di Kota Sukabumi jumlah anjing hanya beberapa dan jika pun ada pasti sebagai peliharaan seperti untuk menjaga rumah ataupun sebagai anjing hiasan.
"Secaa rutin kami selalu mendata jumlah hewan peliharaan seperti anjing karena untuk disesuaikan dengan kebutuhan vaksin rabies. Sehingga tidak mungkin daerah kami menjadi pemasok daging anjing," kata Wakil Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Sepatu Adidas Diskon 60 Persen di Sports Station, Ada Adidas Stan Smith
- Kronologi Lengkap Petugas KAI Diduga Dipecat Gara-Gara Tumbler Penumpang Hilang
- 5 Moisturizer dengan Alpha Arbutin untuk Memudarkan Flek Hitam, Cocok Dipakai Usia 40-an
- 15 Merek Ban Mobil Terbaik 2025 Sesuai Kategori Dompet Karyawan hingga Pejabat
- 10 Mobil Terbaik untuk Pemula yang Paling Irit dan Mudah Dikendalikan
Pilihan
-
Tidak Ada Nasi di Rumah, Ibu di Makassar Mau Lempar Anak ke Kanal
-
Cuaca Semarang Hari Ini: Waspada Hujan Ringan, BMKG Ingatkan Puncak Musim Hujan Makin Dekat
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
-
4 Rekomendasi HP Layar AMOLED Paling Murah Terbaru, Nyaman di Mata dan Cocok untuk Nonton Film
Terkini
-
Bocoran Baleg DPR: Kenapa RUU Danantara dan RUU Kejaksaan Dihapus dari Prolegnas 2026?
-
Bupati Mojokerto Ajak Karang Taruna dan Sentra Komunikasi Sosialisasi Ketentuan Cukai Ilegal
-
Dana Rp90 Miliar Raib di Akun Sekuritas, Korban Laporkan Mirae Asset ke Bareskrim
-
Jerat Impor Tembakau: Saat Petani Lokal Merugi dan Rokok Murah Mengancam Remaja
-
Banjir Kepung Sumatera: Puan Minta Pemerintah Gercep Evakuasi, Perintahkan Anggota DPR Turun
-
Bencana Ekologis Mengepung Indonesia, Wakil Ketua MPR Desak Pemerintah Percepat Aksi Iklim
-
Tegaskan Belum Hentikan Kasus Arya Daru, Polisi Buru 'Dalang' Medsos dan Dalami Sidik Jari Misterius
-
Fisik Mulai Pulih, Psikis Belum Stabil: Pemeriksaan F Pelaku Ledakan SMAN 72 Masih Tertunda
-
Babak Baru Kasus Alvaro Kiano: Polisi Dalami Keterlibatan Pihak Lain, Siapa Komplotan Alex?
-
Polda Siapkan Gelar Perkara Khusus Kasus Ijazah Jokowi: Permintaan Roy Suryo Cs Jadi Pemicu?