Suara.com - Kepolisian Sektor Timur, Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat, menyatakan anak-anak yang menjadi korban pencabulan oleh tersangka Is hingga saat ini sudah 17 orang dari sebelumnya 15 orang.
Kapolsek Pontianak Timur Komisaris Polisi Alber Manurung mengatakan sejak tersangka ditangkap, polisi terus melakukan pendalaman terhadap pengakuannya.
"Dari pengakuannya, ada beberapa tempat kejahatan itu dilakukan sehingga kemungkinan besar korbannya bisa saja bertambah, karena tersangka yang sering berpindah-pindah tempat tinggal, untuk itu kami butuh peran serta masyarakat untuk melaporkan kalau melihat atau mendengar tindakan pelaku sebelumnya," katanya.
Alber mengatakan terbongkarnya perbuatan pelaku pencabulan terhadap anak-anak yang semua laki-laki itu, setelah salah seorang orang tua yang anaknya menjadi korban pencabulan melaporkan kepada polis.
"Pelaku dalam memuluskan perbuatannya, berpura-pura mengajar ngaji anak-anak, setelah korbannya percaya, barulah perbuatan tidak terpuji itu dilakukan. Pelaku juga mengancam korbannya, bahkan ada yang sudah digigitnya, serta menakut-nakuti korbannya, kalau dia (pelaku) bisa membuat orang tua korban mati, kalau korbannya tidak mengikuti kemauannya," kata Alber.
Is lahir di Desa Madu Sari, Kecamatan Sungai Raya, Kubu Raya. Pekerjaannya penjaga salah satu masjid di Pontianak.
Is mengakui telah mencabuli belasan anak laki-laki sejak dia tinggal di masjid tersebut tahun 2014.
Dia mengaku pernah menjadi korban pencabulan saat duduk dikelas 1 SMA di Jawa. [Antara]
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga
-
Anjing Pelacak K-9 Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Sibolga-Padangsidimpuan
-
Ibu-Ibu Korban Bencana Sumatra Masih Syok Tak Percaya Rumah Hilang, Apa Langkah Mendesak Pemerintah?
-
Eks Wakapolri Cium Aroma Kriminalisasi Roy Suryo Cs di Kasus Ijazah Jokowi: Tak Cukup Dilihat
-
Nasib 2 Anak Pengedar Narkoba di Jakbar: Ditangkap Polisi, 'Dilepas' Gara-gara Jaksa Libur
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak
-
Warga Bener Meriah di Aceh Alami Trauma Hujan Pascabanjir Bandang
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres