Polisi menggelar olah tempat kejadian perkara di rumah Agus Dermawan alias Agus Pea di Rawa Lele, RT 1/9, Kelurahan Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat, Jumat (9/10/2015). [suara.com/Nur Habibie]
Penyidik Polda Metro Jaya akan melibatkan psikolog untuk memeriksa Agus Dermawan alias Agus Pea, tersangka pemerkosa dan pembunuh Putri Nur Fauziah alias Eneng (9).
Agus diduga kuat memiliki orientasi seksual yang menyimpang yaitu menyukai anak di bawah umur atau paedofil. Sebelum menjadi tersangka kasus Putri, Agus ditetapkan menjadi tersangka pencabulan terhadap T (15).
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti mengatakan dari ciri-ciri kelainan yang dimiliki Agus, menegaskan lelaki yang pernah beristri tersebut takut melakukannya dengan orang dewasa.
"Sebenarnya A ini lemah, bahkan kemarin pada polisi dia nangis di depan media. Waktu kami sedikit sentuh saja yang bersangkutan sudah lemah. Artinya dia ini badannya besar, bertato, mukanya begitu, tapi ternyata pengecut, penakut, beraninya sama anak kecil. Karakter seperti ini kan harus dibaca seorang psikolog ahli," kata Krishna di Mapolda Metro Jaya, Senin (12/10/2015).
Saat berbuat biadab, Agus mengonsumsi narkoba.
Putri merupakan murid kelas dua SD Negeri 05 Kalideres Pagi, Rawa Lele, Kalideres, Jakarta Barat, yang ditemukan meninggal dunia secara mengenaskan di Jalan Sahabat RT 6/5, Kelurahan Kamal, Kecamatan Kalideres, Jumat (2/10/2015) sekitar pukul 22.30 WIB. Setelah menjadi korban kekerasan seksual, dia dibunuh dan jenazahnya dimasukkan dalam kardus.
Suara.com - Pelakunya pembunuhan terhadap bocah yang tinggal di Rawa Lele, RT 6, RW 7, Kelurahan Kalideres, tersebut tak lain adalah Agus Dermawan alias Agus Pea yang tinggal di RT 1, RW 9.
Lewat pemeriksaan psikolog, kata Krishna, akan terungkap motif Agus. Pasalnya, keterangan yang disampaikan Agus kepada penyidik selama ini kerab berubah.
"Misalnya gini, yang bersangkutan mengatakan yang lewat saat itu dia saya panggil sayang langsung ini, langsung ini. Jadi hanya menceritakan prosesnya, mengapanya berubah-ubah. Hari ini bicara lain besok bicara lain. Nah tapi ada yang melatarbelakangi ketika kami kait kaitkan antara satu proses dengan satu lagi," katanya.
"Nah itulah yang akan dilakukan nanti. Supaya hasil analisa ini bisa dengan pembuktian tapi lebih penting lagi bisa jadi pembelajaran atau kajian ilmiah," Krishna menambahkan.
Namun, Krishna enggan membeberkan kapan pemeriksaan psikologi Agus dilakukan . Dia hanya mengatakan secepatnya.
"Tapi dibalik itu ada detail detail yg harus kami bongkar, nah detail ini yang harus kami proses kami mohon waktu," kata dia.
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 7 Mobil Bekas di Bawah Rp50 Juta untuk Anak Muda, Desain Timeless Anti Mati Gaya
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah 50 Juta, Irit dan Bandel untuk Harian
- 5 Mobil Mungil 70 Jutaan untuk Libur Akhir Tahun: Cocok untuk Milenial, Gen-Z dan Keluarga Kecil
- 7 Sunscreen Mengandung Niacinamide untuk Mengurangi Flek Hitam, Semua di Bawah Rp60 Ribu
Pilihan
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
-
Harga Emas Turun Hari ini: Emas Galeri di Pegadaian Rp 2,3 Jutaan, Antam 'Kosong'
Terkini
-
Amstrong sembiring: Jelang Akhir Tahun 2025 Negeri Ini Jadi Lautan Persoalan Hukum
-
Wacana Tarif Transjakarta Naik, DPRD Sebut Warga Jakarta Sudah Mampu Bayar Lebih dari Rp 3.500
-
Ritual Persembahan Berujung Petaka, 9 Umat Tewas Terinjak-injak di Kuil India
-
Gelar Pangeran Andrew Dicabut Gegara Pelecehan Seksual, Keluarga Giuffre Beri Respon Sinis
-
Pengamat: Jaksa Hanya Melaksanakan Penetapan Hakim di Kasus Nenny Karawang
-
Gagal Dimakzulkan, Bupati Pati Sudewo Ajak Lawan Politik Bersatu: Tidak Boleh Euforia
-
Kolaborasi Riset Sawit dan UMKM, Perkuat Inovasi Perkebunan Indonesia
-
Kahiyang Ayu Ajak Anak PAUD Amalkan Ikrar Anak Indonesia Hebat 2025
-
Sri Susuhunan Pakubuwono XIII: Profil, Silsilah, dan Karier Politik
-
Drama Mundur Keponakan Prabowo: MKD Tolak, Pengamat Sebut Tak Relevan