Suara.com - Meski dalam survei yang dilakukan lembaga Saiful Mujani Research dan Consulting per Agustus 2015 menunjukkan Basuki Tjahaja Purnama mengungguli nama-nama bakal calon gubernur Jakarta lainnya kalau pilkada digelar sekarang, belum tentu dalam survei yang akan datang hasilnya akan tetap sama.
"Tergantung apakah Ahok akan unggul sampai satu setengah tahun kedepan, tergantung kemampuannya mempertahankan kinerja baik di pemerintahan secara umum dan di bidang seperti upaya pelayanan kesehatan, pendidikan, kemacetan dan banjir," ujar Direktur Saiful Mujani Research dan Consulting Djayadi Hanan dalam konferensi pers hasil survei tentang Pilkada DKI: Ahok dan Para Penantangnya untuk DKI 1 di Hotel San Pasific, Jalan Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (14/10/2015)
Dari hasil survei, keunggulan Ahok ada pada kinerjanya yang dinilai baik oleh masyarakat.
"Sementara kita simpulkan bahwa keunggulan dari petahana karena dinilai memiliki kinerja positif oleh masyarakat," kata Djayadi.
Menurut Djayadi kalau Ahok ingin tetap unggul, Ahok harus terus meningkatkan kepercayaan publik melalui kinerja yang positif dalam membenahi Jakarta.
"Kalau nanti satu setengah kedepan, petahana atau Gubernur Pak Ahok bisa mempertahankan kinerja itu, bahkan mungkin meningkatkan keunggulan akan sulit dikejar oleh lawannya," kata dia.
Tapi kalau kandidat lain juga bagus, maka Ahok akan mendapatkan lawan yang sepadan.
"Tergantung lawannya yang akan muncul, kalau lawannya itu dari segi kualitas, segi integritas, kapabilitas dan segi aksestabilitas dari masyarakat bisa menyamai Ahok, dia akan memperoleh lawan yang cukup seimbang. Semuanya masih bisa berubah tergantung pada faktor- faktor itu," katanya.
Seperti diketahui hasil survei SMRC per Agustus 2015 untuk mengetahui siapa gubernur yang dipilih kalau pilkada Jakarta dilaksanakan sekarang, Ahok mendapatkan dukungan 23,5 persen suara responden. Sedangkan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil hanya mendapatkan tiga persen suara, bekas Gubernur Jakarta Fauzi Bowo hanya 2,1 persen suara, dan mantan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan kader Gerindra Sandiago Uno mendapatkan dua persen dukungan.
Berita Terkait
-
Anies Merasa Lawannya Begitu Berat di Pilpres 2024, PKS Ungkit Kemenangan Pilkada DKI Jakarta 2017
-
INFOGRAFIS: Utang Kayu Ara Rp 92 Miliar Anies-Sandiaga Kala Bertarung di Pilkada DKI Jakarta 2017
-
Anies Dibombardir Isu Utang Piutang Pilkada DKI, PKS Ogah Pusing: Kami Tatap Masa Depan, Tak Lihat Belakang
-
Anies Blak-blakan Soal Ngutang Rp 50 M ke Sandiaga: Sudah Menang, Urusan Selesai
-
Beredar di Twitter! Isi Surat Utang Piutang Anies ke Sandiaga untuk Kampanye Pilkada DKI 2017 Capai Rp 92 Miliar
Terpopuler
- 6 Sepatu Adidas Diskon 60 Persen di Sports Station, Ada Adidas Stan Smith
- Kronologi Lengkap Petugas KAI Diduga Dipecat Gara-Gara Tumbler Penumpang Hilang
- 5 Moisturizer dengan Alpha Arbutin untuk Memudarkan Flek Hitam, Cocok Dipakai Usia 40-an
- 7 Sabun Muka Mengandung Kolagen untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Tetap Kencang
- 15 Merek Ban Mobil Terbaik 2025 Sesuai Kategori Dompet Karyawan hingga Pejabat
Pilihan
-
Polemik RS dr AK Gani 7 Lantai di BKB, Ahli Cagar Budaya: Pembangunan Bisa Saja Dihentikan
-
KGPH Mangkubumi Akui Minta Maaf ke Tedjowulan Soal Pengukuhan PB XIV Sebelum 40 Hari
-
Haruskan Kasus Tumbler Hilang Berakhir dengan Pemecatan Pegawai?
-
BRI Sabet Penghargaan Bergengsi di BI Awards 2025
-
Viral Tumbler Tuku di Jagat Maya, Berapa Sebenarnya Harganya? Ini Daftar Lengkapnya
Terkini
-
Antrean Bansos Mengular, Gus Ipul 'Semprot' PT Pos: Lansia-Disabilitas Jangan Ikut Berdesakan
-
Prabowo Jawab Desakan Status Bencana Nasional: Kita Monitor Terus, Bantuan Tak Akan Putus
-
Rajiv Desak Polisi Bongkar Dalang Perusakan Kebun Teh Pangalengan: Jangan Cuma Pelaku Lapangan
-
KPK Akui Lakukan Eksekusi Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi Sesaat Sebelum Dibebaskan
-
Dongkrak Pengembangan UMKM, Kebijakan Memakai Sarung Batik di Pemprov Jateng Menuai Apresiasi
-
Gerak Cepat Athari Gauthi Ardi Terobos Banjir Sumbar, Ribuan Bantuan Disiapkan
-
Prabowo Murka Lihat Siswa Seberangi Sungai, Bentuk Satgas Darurat dan Colek Menkeu
-
Krisis Air Bersih di Pesisir Jakarta, Benarkah Pipa PAM Jaya Jadi Solusi?
-
Panas Kisruh Elite PBNU, Benarkah Soal Bohir Tambang?
-
Gus Ipul Bantah Siap Jadi Plh Ketum PBNU, Sebut Banyak yang Lebih Layak