Menkopolhukam Luhut Binsar Panjaitan, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Menlu Retno Marsudi, Menkes Nila F. Moeleok konferensi pers [suara.com/Erick Tanjung]
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Luhut Binsar Panjaitan mengatakan program bela negara yang diusulkan pemerintah memiliki tujuan yang baik. Pemerintah, katanya, ingin agar anak muda bertumbuh menjadi manusia yang tertib dan disiplin.
"Bela negara itu kita lakukan sebenarnya dalam rangka mendisiplinkan anak-anak muda kita. Karena harus membuat jadi disiplin," kata Luhut di gedung KPK, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Kamis (15/10/2015).
Mantan Kepala Staf Kepresidenan menambahkan pemerintah berencana memasukkan program bela negara ke dalam kurikulum mulai dari sekolah tingkat menengah.
"Ini dilakukan secara bertahap. Itu akan kita coba masukkan ke dalam program pendidikan di kurikulum SMA sampai ke atas," kata dia.
Menurut Luhut program bela negara tidak akan membebani keuangan negara karena dilaksanakan secara bertahap.
"Dan hemat saya tidak akan membebani, karena bagaimanapun, kita harus memulai apakah itu akan tercapai beberapa tahun ke depan. Saya kira kita lihat dari kemampuan anggaran belanja," katanya.
Ia mengatakan program tersebut harus dimulai, meskipun pada permulaannya mungkin belum memuaskan.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menuturkan program pembentukan kader bela negara merupakan gagasan pemerintah untuk mempersiapkan warga negara dalam menghadapi dua ancaman, baik militer maupun nirmiliter.
Ryamizard menjelaskan kewajiban bela negara memiliki penjabaran yang luas dan tidak selalu berkonotasi mengangkat senjata. Ia berkata bela negara dijalankan setiap warga sesuai dengan kemampuan dan profesi masing-masing.
Kementerian Pertahanan akan menyelenggarakan pembentukan kader pembina bela negara mulai 19 Oktober 2015 di 45 kabupaten dan kota secara serentak.
Melalui pelatihan tersebut, kementerian mencanangkan tahun ini berhasil menyiapkan 4.500 warga sipil pembina kader bela negara. Di tahun-tahun berikutnya, para pembina tersebut yang akan melatih warga sipil lainnya.
"Bela negara itu kita lakukan sebenarnya dalam rangka mendisiplinkan anak-anak muda kita. Karena harus membuat jadi disiplin," kata Luhut di gedung KPK, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Kamis (15/10/2015).
Mantan Kepala Staf Kepresidenan menambahkan pemerintah berencana memasukkan program bela negara ke dalam kurikulum mulai dari sekolah tingkat menengah.
"Ini dilakukan secara bertahap. Itu akan kita coba masukkan ke dalam program pendidikan di kurikulum SMA sampai ke atas," kata dia.
Menurut Luhut program bela negara tidak akan membebani keuangan negara karena dilaksanakan secara bertahap.
"Dan hemat saya tidak akan membebani, karena bagaimanapun, kita harus memulai apakah itu akan tercapai beberapa tahun ke depan. Saya kira kita lihat dari kemampuan anggaran belanja," katanya.
Ia mengatakan program tersebut harus dimulai, meskipun pada permulaannya mungkin belum memuaskan.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menuturkan program pembentukan kader bela negara merupakan gagasan pemerintah untuk mempersiapkan warga negara dalam menghadapi dua ancaman, baik militer maupun nirmiliter.
Ryamizard menjelaskan kewajiban bela negara memiliki penjabaran yang luas dan tidak selalu berkonotasi mengangkat senjata. Ia berkata bela negara dijalankan setiap warga sesuai dengan kemampuan dan profesi masing-masing.
Kementerian Pertahanan akan menyelenggarakan pembentukan kader pembina bela negara mulai 19 Oktober 2015 di 45 kabupaten dan kota secara serentak.
Melalui pelatihan tersebut, kementerian mencanangkan tahun ini berhasil menyiapkan 4.500 warga sipil pembina kader bela negara. Di tahun-tahun berikutnya, para pembina tersebut yang akan melatih warga sipil lainnya.
Tag
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu